Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Sirup Anak Dilarang, Dinkes Padang Sarankan Ini jika Anak Demam

Kompas.com - 24/10/2022, 10:31 WIB
Rahmadhani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatera Barat, melarang penggunaan obat sirup kepada anak-anak untuk sementara waktu.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak.

"Kita sudah melakukan pertemuan dengan Kemenkes melalui zoom meeting. Sesuai edaran, bahwa fasilitas kesehatan (Faskes) seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit dilarang memberikan resep obat cair atau sirup," ujar kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati, Senin (24/10/2022) kepada sejumlah media.

Yati mengatakan, masyarakat tidak membeli obat-obatan tanpa resep dokter. Sementara jika anak mengalami demam sebaiknya dikompres terlebih dahulu dan diberi banyak minum untuk menurunkan suhu tubuh si Kecil.

Baca juga: Dinkes dan Polres Salatiga Kunjungi Apotek, Imbau Pemilik Tidak Jual Obat Sirup

"Jika anak mengalami demam, sebaiknya dikompres dulu dan kemudian diberikan minum yang banyak sampai suhu tubuhnya normal kembali. Kemudian untuk meningkatkan daya tahan tubuh bisa mengkonsumsi buah-buahan," ujarnya.

Lebih jauh dikatakan Yati, pelarang penggunaan obat cair tidak hanya berlaku di fasilitas kesehatan, tetapi juga di apotek dan toko obat.

"Melalui kasi Promkes kami juga sudah mengeluarkan imbauan kepada apotek dan toko obat agar tidak menjual obat cair atau sirup pada masyarakat untuk anak-anak untuk sementara waktu sampai waktu yang ditentukan," katanya.

Menurut Yati, anak yang mengalami gagal ginjal akut misterius terdapat beberapa gejala seperti urine yang sedikit dan pekat, demam, mual dan muntah.

"Jika memang mengharuskan anak mengkonsumsi obat cair, harus dikonsultasikan dengan dokter," tegas dia.

Baca juga: Daftar Obat Sirup Aman Menurut BPOM per 23 Oktober 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com