PADANG, KOMPAS.com - Pernyataan Bupati Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramana yang menyebut kualitas Semen Padang paling bawah viral di media sosial TikTok.
Dalam video itu, terlihat Hanindhito menyebutkan kualitas Semen Padang paling bawah dan kemudian membuang karung Semen Padang saat sidak ke sebuah proyek.
Video yang tersebar luas itu mendapatkan reaksi keras dari tokoh masyarakat dan perusahaan Semen Padang.
Tokoh masyarakat Sumbar, Andre Rosiade yang juga anggota DPR RI Komisi VI Bidang BUMN itu merasa geram.
“Kualitas Semen Padang nomor satu di Indonesia. Bahkan diakui di dunia. Jadi, Bupati Kediri jangan asal bunyi," kata Andre Rosiade, kepada Kompas.com, Sabtu (18/10/2022).
Andre mengatakan, pabrik Semen Padang dibangun sejak 1910, dan produksinya sudah diekspor ke Jerman, Amerika Serikat, dan Maladewa.
Saat ini secara rutin diekspor ke Australia dan negara-negara di Asia Selatan. Bahkan, hampir semua semen ekspor pada Semen Indonesia Group berasal dari Semen Padang.
Andre menyebutkan, jika harga jual Semen Padang di Pulau Jawa sedikit lebih murah dari tempat lain, itu merupakan strategi pemasaran. Bukan karena kualitasnya yang rendah daripada merek lain.
Andre akan mempertanyakan dan memanggil manajemen Semen Padang terkait hal ini. Karena membuat citra Semen Padang sedikit menurun.
“Kalau masih tidak percaya dengan kualitas Semen Padang, silakan datang ke PT Semen Gresik yang satu grup dengan Semen Padang di Semen Indonesia Group. Lokasinya kan tak begitu jauh dari Kabupaten Kediri. Di situ pak Bupati akan tahu bagaimana hebatnya kualitas Semen Padang,” kata Andre.
Andre Rosiade meminta Bupati yang baru berusia 30 tahun itu agar menggunakan narasi-narasi yang benar. Apalagi diunggah di media sosial dan sudah ditonton jutaan orang.
“Tolong gunakan narasi yang benar. Kalau tidak tahu jangan asbun. Tidak jauh dari kabupaten yang anda pimpin ada Semen Gresik, silahkan ditanya,” jelas Andre.
Sementara itu Komisaris PT Semen Padang, Khairul Jasmi mengaku pihaknya telah menerima permintaan maaf dari Bupati Kediri, Hanindhito.
Mas Dhito, kata Khairul Jasmi, meminta maaf atas video berdurasi pendek yang beredar luas di platform tiktok, Selasa (18/10/2022).
Video sidak itu, kata Dhito beredar potongannya tanpa bisa dikendalikan, karena banyak pihak yang merekam.