Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Konsumsi Obat Sirup Saat Demam, Balita di Sumsel Diduga Gagal Ginjal Akut Misterius

Kompas.com - 21/10/2022, 14:44 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kasus ginjal akut misterius yang dialami balita di Sumatera Selatan bertambah satu orang. Saat ini balita tersebut sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang.

Dokter Spesialis Anak Bagian Nefrologi RSUP Mohammad Hoesin Palembang Eka Intan mengatakan, pasien balita itu dirawat sejak Kamis (20/10/2022). Pasien mengeluhkan tidak memiliki urine selama dua hari.

Hasil observasi sementara, balita perempuan berusia 3,5 tahun itu sempat mengonsumsi sirup karena demam. Semenjak mengonsumsi sirup, balita itu mengalami kekurangan urine.

Baca juga: Apotek Kimia Farma di Jalan Pemuda Semarang Sudah Tak Jual Obat Sirup, Sudah Diganti Jenis Tablet

“Pasien ini memiliki riwayat demam selama 10 hari dan mengonsumsi obat-obatan sirup. Untuk sekarang masih dilakukan pemeriksaan, dugaannya terkena ginjal akut,” kata Eka ketika memberikan keterangan pers, Jumat (21/10/2022).

Eka menjelaskan, dengan adanya pasien baru ini, total anak yang telah dirawat di RSMH berjumlah tiga orang.

Namun, dua di antaranya telah meninggal dengan kondisi mengalami gagal ginjal akut misterius lantaran pernah mengonsumsi obat sirup.

“Untuk pasien yang masih dirawat kondisinya masih bisa beraktivitas. Pemeriksaan ginjalnya masih kategori normal, namun akan dicek kembali dengan USG,” jelasnya.

Baca juga: Warga Batam Cemas, Sejumlah Apotek Pilih Tarik Semua Obat Sirup Anak

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Mohammad Hoesin Palembang, dr Marta Hendry menjelaskan, sejauh ini belum ditemukan obat yang tepat untuk mengatasi kasus gagal ginjal akut misterius tersebut.

Karena itu ia mengimbau masyarakat untuk tidak dulu mengonsumsi obat sirup sementara waktu.

“Ini bukan kuman atau virus, melainkan komponen obat dari sirup yang melebihi ambang batas sampai sekarang belum ditemukan obat yang tepat mengatasi penyakit ini,” jelasnya.

Kasus gagal ginjal akut ini menurut Marta, pertama kali terjadi di Sumsel pada September 2022. Dimana dua anak dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan.

Namun, saat itu kasus tersebut belum begitu santer hingga menjadi perhatian Kementerian Kesehatan.

Setelah dievaluasi, Kemenkes pun menunjuk sebanyak 14 rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus gagal ginjal akut yang menyerang para balita termasuk RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

“Kami sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini, masyarakat diimbau untuk segera mengecek kesehatan anaknya jika mengalami kesulitan buang air kecil ataupun demam,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com