Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Waspada Ancaman Resesi pada 2023, Disperindag Jabar Akan Pacu IKM dan Perkuat Pemanfaatan SDA

Kompas.com - 18/10/2022, 20:37 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar) Jabar Iendra Sofyan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi ancaman resesi ekonomi pada 2023.

Iendra mengatakan, ancaman resesi yang kerap disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani harus dipahami sebagai peringatan.

"Isu resesi itu peringatan awal, akan terjadi kalau kita tidak melakukan antisipasi A,B,C,D," katanya dalam diskusi bersama media dan mahasiswa di Bandung, Selasa (18/10/2022).

Iendra menyebutkan, langkah antisipasi sudah dipersiapkan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dia memastikan langkah mitigasi juga sudah dimiliki dengan berkaca pada pengendalian ekonomi selama pandemi Covid-19.

Khusus untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Iendra mengatakan, penguatan potensi lokal akan menjadi tameng menghadapi isu resesi.

Baca juga: Soal Isu Pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar, Ridwan Kamil Beri Penjelasan Begini

Pemprov Jabar akan menyiapkan potensi lokal dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDA) dan menguatkan industri besar dan industri kecil menengah (IKM).

"Pada saat pandemi, kami lebih banyak mendorong IKM untuk melek digital. Sekarang, dua sektor ini akan didorong bersamaan. Terutama memacu IKM untuk ekspor," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Iendra menyebutkan, 98,8 persen ekspor Jabar saat ini masih didominasi sektor manufaktur besar. Sementara itu, IKM dan ekonomi kreatif masih di bawah 2 persen.

"Kami upayakan angka ini naik di atas 2 persen secara reguler. Terlebih ada potensi ekonomi kreatif yang menyumbang kontribusi 11 persen ke ekonomi Jabar," paparnya.

Adapun ekonomi Jabar pada triwulan II-2022 tumbuh positif sebesar 5,68 persen year-on-year (yoy) atau meningkat dibandingkan triwulan II-2022 yang tumbuh sebesar 5,61 persen (yoy).

Baca juga: Pemprov Jabar Perkenalkan The New GLIK, Bisa Cari Lowongan Kerja hingga Hitung Pesangon PHK

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tersebut didorong konsumsi rumah tangga dan ekspor.

Di sisi lain, selain resesi ekonomi, penguatan IKM juga dilakukan untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan.

Disperindag Jabar kini tengah memulai untuk meningkatkan kapasitas usaha dengan mematangkan konsep 1 administrasi (1A) dan kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan (4K).

Iendra mengatakan, prinsip 1A dan 4K dibutuhkan kolaborasi terintegrasi antar sektor, seperti pemerintah pusat, Pemprov Jabar, pemerintah kabupaten atau kota, hingga asosiasi.

Pasalnya, menurut Iendra, SDA Jabar sangat potensial untuk dioptimalkan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com