Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD di Sikka Tembus 355 Kasus, Bupati: Sosialisasi Pencegahan Harus Terus Digencarkan

Kompas.com - 18/10/2022, 18:52 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menanggapi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama beberapa bulan terakhir.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka menyebutkan, sejak Januari hingga awal Oktober 2022 jumlah kasus DBD di wilayah itu mencapai 355 kasus, tiga diantaranya dilaporkan meninggal dunia.

Robi Idong, sapaan Bupati Roberto Diogo, mengatakan, tingginya kasus DBD di wilayahnya akibat lingkungan yang tidak bersih. Oleh sebab itu, diperlukan sosialisasi terkait pencegahan DBD secara terus menerus.

Baca juga: Dinkes Sumedang Catat 14 Kematian Akibat DBD Sepanjang Tahun 2022, Simak Cara Mencegahnya

"Tentu upaya yang dilakukan adalah bagaimana pencegahan DBD di-blow up terus menerus supaya masyarakat sadar. Kita tidak usah saling menyalahkan," ujar Robi Idong saat ditemui di Kantor Bupati Sikka, Senin (18/10/2022).

"Karena DBD ini kan termasuk kondisi lingkungan. Gubernur mengatakan kenapa DBD, ya karena lingkungan kotor," tambahnya.

Robi Idong mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sikka bakal terus bekerja maksimal melalui instansi terkait, yakni Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kesehatan untuk melakukan upaya pencegahan dan penyadaran kepada masyarakat.

Namun demikian, menurutnya, untuk mengontrol kondisi lapangan yang menjadi pemicu terjadinya DBD, diperlukan peran aktif dari masyarakat khususnya setiap kepala keluarga (Kk).

"Pemerintah tentunya melakukan upaya melalui dinas terkait. Tetapi misalnya, untuk mengontrol genangan air apalagi cuaca panas dingin dan sebagainya maka setiap kepala keluarga harus cermat. Kita perang bersama DBD ini," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus merincikan, jumlah kasus DBD paling banyak terjadi di bulan Januari yakni sebesar 122 kasus

Sementara bulan Februari 69 kasus, Maret 41 kasus, April 30 kasus, Mei 22 kasus, Juni 10 kasus, Juli ada 10 Kasus, Agustus 22 kasus, September 22 kasus, dan hingga awal Oktober 7 kasus.

Petrus mengatakan, tiga pasien yang meninggal dunia, diantaranya Puskesmas Habibola satu orang, Puskesmas Kopeta satu orang, dan Puskesmas Beru satu orang.

Baca juga: Kasus DBD Meningkat 3 Bulan Terakhir di Probolinggo, 3 Meninggal

Tiga pasien yang meninggal ini karena orang tua terlambat membawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan sekitar sehingga tidak menjadi lokasi berkembangnya nyamuk demam berdarah.

Selain itu, mewaspadai berbagai potensi peningkatan kasus DBD selama musim hujan dan melakukan gerakan 3M plus (menguras bak air, menutup dan mengubur barang bekas), serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com