SURABAYA, KOMPAS.Com - Kapal Motor (KM) Lit Enterprise mengalami kebakaran di Jamrud Selatan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Kamis (13/10/2022) sore.
Kapal bermuatan kontainer itu mengeluarkan asap hitam pekat ke udara. Diduga api muncul dari bagian mesin kapal.
Anggota Polair Polda Jatim Iptu Guntur Panit mengungkapkan bahwa kapal tersebut terbakar saat sandar.
"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 16.20 WIB, asap itu muncul dari ruang mesin," kata Guntur, Jumat (14/10/2022).
Baca juga: Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau 1.219 Hektare Selama 2022
Sebanyak 19 Armada pemadam kebakaran dikerahkan petugas, dengan rincian 15 unit dari DKPP Pemkot Surabaya dan 4 unit dari PT Pelindo.
Komandan kapal Polisi IBIS - 6001 Baharkam Polri, Tobagus Samiyaji menuturkan, proses pemadaman dilakukan oleh petugas Damkar dan pihak Pelindo.
"Kemarin proses pemadaman juga berlangsung sangat cepat, sehingga tidak menjalar atau merambah ke yang lainnya," ujar Samiyaji.
Kapal tersebut bermuatan kontainer sebanyak 220 dan akan melakukan bongkar muat.
Petugas memadamkan api pukul 19.00 WIB namun penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara pasti.
Sementara itu, Miftahul Huda, Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kesyahbandara Utama Tanjung Perak Surabaya menyatakan kapal tersebut masih layak pakai. Dia juga memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa, sebanyak 19 ABK sudah dievakuasi sejak api pertama muncul, kapal itu dari Nusa Tenggara Barat dan masih layak untuk beroperasi," terang dia.
Dia menegaskan, saat kapal itu berangkat berlayar dari NTB kondisi kapal masih sangat baik, tidak ada kesalahan teknisi atau kesalahan dari tenaga ABK. Tetap murni konsleting dibagian mesin.
Baca juga: Korsleting, Tower 4 Lantai 55 Pollux Habibie Kebakaran, Penghuni Berhamburan Selamatkan Diri
"Ini murni konsleting ya," kata dia.
Huda mengaku bahwa kapal tersebut telah sandar sejak 9 Oktober 2022, dari 220 kontainer hanya ada 50 kontainer yang berisi hasil bumi sedangkan lainnya kosong.
"Itu sejak 9 Oktober sudah sandar dan tidak mengganggu bongkar muat disitu, hanya saat kejadian kemarin ada satu kapal yang harus dipindahkan karena bersebelahan lokasinya dengan kapal yang terbakar," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.