Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak Muda asal Indonesia Berkolaborasi dengan Musisi Jazz asal Belanda di Semarang

Kompas.com - 12/10/2022, 13:34 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Prestasi anak muda Indonesia di dunia musik jazz tampak gemilang beberapa waktu terakhir.

Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya juara pertama pada ajang internasional, The Papandayan Jazz Festival (TPJF) tahun 2021 oleh grup musik jazz asal Lampung, Kelapa Muda namanya.

Atas prestasi tersebut, grup musik yang terdiri dari Abraham Song, Samuel Song, dan Josafat Song, berkesempatan untuk melakukan tur di beberapa negara seperti Singapura, Belanda, dan Indonesia.

Baca juga: Qris Jazz Atas Awan Ramaikan Dieng Culture Festival 2022, Hadirkan Andien hingga Denny Caknan

Tidak hanya itu, Kelapa Muda juga tampil berkolaborasi dengan musisi jazz asal Belanda, Jasper Blom Quartet yang terdiri dari Jasper Blom, Reinier Baas, Glenn Gaddum Jr, dam Jamie Peet.

Aksi kolaborasi Kelapa Muda dam Jasper Blom Quartet itu ditampilkan di Radjawali Semarang Cultural Center, Selasa (11/12/2022) malam.

Dengan lihai mereka memainkan alat-alat musik seperti saxopone, gitar, bass, dan drum nan memukau masyarakat Kota Semarang.

Salah satu perwakilan penyelenggara, Seno Prakoso, menuturkan, jazz music concert kali ini menghadirkan dua generasi yang berbeda. Kelapa Muda dari Lampung sebagai generasi muda, dan Jasper Blom Quartet selaku generasi tua.

"Jadi ada perbedaan dengan musik yang mereka bawa. Sehingga ini bisa memberikan inspirasi, bahwa dalam musik jazz selalu ada generasinya," jelas Seno kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022) malam.

Selama 90 menit mereka tampil membawakan musik jazz kontemporer dan populer.

Baca juga: Sejarah Musik Jazz: Tokoh, Asal Usul dan Ciri Khasnya

Salah satu anggota Kelapa Muda, Samuel Song, mengaku, sangat senang bisa tampil menghibur masyarakat Kota Semarang.

Samuel menyebut, meski aliran jazz tidak masuk di seluruh telinga manusia, mereka selalu berusaha memberikan penampilan terbaik.

"Bisa dibilang jazz bukan jenis musik untuk semua orang. Walaupun sekarang sudah lumayan marketnya. Nah dalam prosesnya, itulah yang jadi tantangan Kelapa Muda," jelas dia.

Lebih jelas Samuel mengatakan, tantangan yang dihadapi Kelapa Muda itu memang datang dari tingkat pendengar musik jazz.

Tidak lantas angkat tangan, dirinya justru memanfaatkan tantangan tersebut sebagai kekuatan.

Baca juga: Profil Cita Citata, Awal Karier sebagai Penyanyi Jazz hingga Jadi Penyanyi Dangdut

"Karena dengan tidak banyak yang pakai, kita bisa berkarya disitu. Ketika orang melihat jazz anak muda, kita ada didalamnya. Itu yang jadi poin penting yang bikin kita jadi lebih semangat belajar jazz," tutur dia.

Sementara itu, salah satu penonton Jazz Music Concert, Risky Maharani, mengaku, sangat terpukau dengan penampilan musik jazz dari Kelapa Muda dan Jasper Blom Quartet.

Dirinya menilai, dengan pertunjukan jazz semacam ini, membuat masyarakat Semarang bisa lebih banyak mengenal aliran musik.

"Bagus sekali, kita jadi bisa tahu kalau musik itu tidak hanya pop, dangdut saja," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com