Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Melihat Wajah "Indonesia" di Konawe Selatan

Kompas.com - 12/10/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kami datang untuk belajar
Kami pulang membawa ilmu

TULISAN itu ditulis di atas kertas folio putih dan ditempel di dinding ruang kelas di SD Negeri 4 Kieaea, Kecamatan Palangga, tidak jauh dari Andoolo, Ibu Kota Kabupaten Konawe Selatan di Sulawesi Tenggara.

Siswa-siswi di sekolah yang begitu sederhana karena kondisi bangunannya mulai melapuk, begitu bersemangat untuk bersekolah.

Kondisi pandemi selama dua tahun terakhir yang tidak memungkinkan belajar di kelas, menjadi pengalaman yang membekas di benak para pelajar.

Walaupun memiliki akreditasi C karena para pengajarnya tidak berkesempatan menempuh pendidikan lanjutan, sekolah yang berdiri sejak tahun 1984 itu menjadi sekolah rujukan dari keluarga petani yang mendiami sebagian besar wilayah Kecamatan Palangga.

Berprofesi sebagai petani memiliki risiko besar karena tingkat penghasilan yang tidak menentu, tergantung hasil panen dan kondisi cuaca.

Belum lagi pupuk bersubsidi begitu sulit didapat di Konawe Selatan serta kondisi infrastruktur jalannya masih banyak yang rusak menyebabkan kehidupan petani masih belum beranjak dari kata “sejahtera”.

Selain kemampuan daya beli masyarakat Konawe Selatan yang masih rendah, kondisi ini tidak terlepas dari tendensi meningkatnya jumlah penduduk miskin.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Konawe Selatan sepanjang 2018 hingga 2020, jumlah penduduk miskin semakin bertambah.

Jika ditambah pengaruh pandemi dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu yang lalu, saya yakin angka kemiskinan semakin meningkat.

Dengan jumlah penduduk miskin yang terus bertambah dari 33.730 jiwa tahun 2018, lalu 33.890 (2019) dan menjadi 34.220 (2020), menjadikan angka kemiskinan di Konawe Selatan menduduki urutan tertinggi dari 17 kabupaten dan kota yang ada di Sulawesi Tenggara. Jumlah penduduk Konawe Selatan hanya 308.524 jiwa (data BPS Konawe Selatan, 2020).

Dari data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Konawe Selatan memiliki prevalensi stunting 28,3 persen dan menduduki urutan 94 dari seluruh kabupaten/kota di tanah air yang memiliki angka stunting tertinggi.

Prevalensi stunting 28,3 persen memiliki arti bahwa dari 100 anak yang ada di Konawe Selatan terdapat 28 anak dikategorikan stunting.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal setelah bayi lahir. Kondisi stunting baru terlihat setelah bayi berusia 2 tahun.

Di manakah Konawe Selatan berada?

Mendengar nama Kabupaten Konawe Selatan lalu kota Andoolo apalagi Palangga dan Kieaea, tentu begitu asing di telinga walau saya tergolong tipe “penjelajah” ke berbagai pelosok tanah air.

Bisa jadi karena memang saya “kurang jauh pikniknya”, tetapi bisa jadi karena “kelalaian” kepala daerahnya yang tidak mengenalkan Konawe Selatan ke blantika nasional.

Dari interaksi saya selama ini dengan berbagai kepala daerah level kabupaten seperti Bupati Ngawi Onny Anwar, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestadiany dan Bupati Trenggalek Mohammad Nur Arifin di Jawa Timur; Bupati Landak Karolin Margret Natsha, Bupati Sanggau Paulos Hadi dan Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis serta Bupati Kapuas Hulu Fransiscus Dian di Kalimantan Barat; Bupati Tapanuli Tengah Ahmad Sibarani di Sumatera Utara atau Bupati Kotabaru Sayed Jafar Allaydrus di Kalimantan Selatan, saya begitu menaruh harapan dan optimis akan kemajuan daerah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com