YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperingatkan masyarakat yang berada di daerah-daerah lereng segera pindah jika terjadi hujan selama 3 jam.
"Kalau hujan lebat dalam kurun waktu sekian jam, 3 jam gitu harus menyelematkan diri lah itu di masyarakat yang ada di lerang gunung," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana, Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Banjir Cilacap, BPBD Jateng Fokus Evakuasi Kelompok Rentan
Biwara menyampaikan, Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan.
Dalam kurun waktu 5 hari ke depan, diperkirakan cuaca ekstrem melanda DIY dan diikuti minggu berikutnya diperkirakan mulai pancaroba.
"Dengan kondisi itu, informasi itu, kita meminta kewaspadaan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan tingkat kerawanan masing-masing di mana mereka tinggal. Ketika mereka berada," kata dia.
Biwara mengatakan, beberapa lereng telah mengalami longsor, sehingga masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya terlebih jika menemukan pergerakan tanah seperti material yang terbawa oleh air.
"Tanah yang mulai larut di dalam air atau ada pohon yang miring itu waspada ya untuk kemudian menyelamatkan diri atau menuju ke tempat yang aman," ujar dia.
Lanjut dia, selain tanah longsor juga perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya angin kencang dengan memangkas pohon-pohon yang rimbun dan tua yang lapuk, ditakutkan tak kuat menahan angin kencang.
Termasuk melakukan pengecekan atap rumah yang menggunakan asbes yang kemungkinan terbawa angin saat hujan disertai angin kencang.
"Kalau bicara cuaca itu given mau tidak mau harus kita terima musim ini dengan karakteritis kemarin musim kemarau yang basah dan saat ini musim pancaroba, yang bisa kita lakukan adalah jangan sampai peristiwa alam itu kemudia bertemu kerentanan yang ada di sekitar kita sehingga kemudian menimbulkan terjadinya bencana," ujar dia.
Baca juga: BPBD Ungkap Sejumlah Wilayah Rawan Bencana di Solo: Gara-gara Perbaikan Drainase Tak Kunjung Usai
Ia berharap kepada masyarakat agar menggunakan media sosial tidak hanya untuk hiburan tetapi digunakan untuk mencari informasi terkini soal cuaca. Masyarakat bisa memperbarui informasi melalui media sosial yang dimiliki oleh BMKG.
"Info tentang gempa itu juga diikuti karena kalau kemudian mengikuti kita bisa mengantisipasi. Kita bisa lebih waspada oh hari ini akan seperti apa cuaca di sekitar kita di daerah kita. Saya kira BMKG sudah sangat detail dalam memberikan infomasi itu," papar dia.
Ia menyebut ada beberapa titik rawan di DIY seperti kawasan rawan bencana geologi di kawasan utara, gempa tsunami di selatan, tanah longsor di Pegunungan Menoreh, Samigaluh, hingga Kokap, dan Pegunungan Seribu mulai dari Pathuk sampai Gedangsari.
Lalu untuk kawasan banjir berada di kawasan Imogiri, Pundong, dan Kretek.
"Titik itu menjadi basis mendorong kesiapsiagaan melalui pembentukan kalurahan tangguh bencana. Satuan pendidikan rawan bencana yang ada di kawasan rawan itu. Ini sifatnya jangka panjang tidak hanya menghadapi musim hujan tapi ini jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas mayarakat dalam mengurangi risiko bencana," tutup Biwara.