Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Cilacap, BPBD Jateng Fokus Evakuasi Kelompok Rentan

Kompas.com - 11/10/2022, 15:59 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com- Menanggulangi banjir yang melanda sejumlah titik di Cilacap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah ikut menerjunkan timnya dan mengevakuasi korban.

Kelompok rentan, ibu, dan anak menjadi prioritas evakuasi. Sementara, laki-laki yang dewasa diminta ikut menjaga lingkungan masing-masing.

Baca juga: Banjir di Cilacap Berangsur Surut, Pengungsi Mulai Kembali ke Rumah

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Bergas Catursasi menyebutkan, dari hasil pantauannya, dampak banjir akibat cuaca ekstrim telah tertangani.

"Masyarakat tetap dievakuasi, tetap diamankan ke titik aman," kata Bergas dari keterangan sambungan telepon yang diterima Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Meski demikian, masyarakat lebih memilih bertahan di rumah karena sudah terbiasa mengalami banjir. Untuk itu, BPBD terus melakukan pendampingan.

"Alhamdulillah, di Cilacap sudah tertangani. Termasuk logistiknya untuk pengungsi dari Dinas Sosial sudah didorong untuk disampaikan ke titik pengungsian," jelas Bergas.

Baca juga: Kondisi Terkini Banjir dan Longsor Terjang 15 Kecamatan di Cilacap, BPBD: Maish Ada 4 Titik Pengungsian

Masjid hingga gedung MTs menjadi titik evakuasi pengungsian. Saat banjir surut di pagi hari, pengungsi biasanya kembali ke rumah.

Namun, bila malam hari tiba dan banjir bertambah tinggi, warga kembali ke tempat pengungsian.

"Sudah ada dapur umum yang disediakan pemerintah setempat, warga setempat membantu untuk masak. Termasuk relawan juga membantu," ujarnya.

Hasil pantauan menyebutkan, sampai saat ini, sekitar 14 kecamatan yang sebelumnya terendam banjir kini sebagian besar telah surut.

Seperti di Kecamatan Maos, Kecamatan Gandrungamangu, Kecamatan Kedungreja, Kecamatan Kawunganten, Kecamatan Jeruklegi, Kecamatan Kesugihan, Kecamatan Majenang, dan Kecamatan Sampang.

Diduga, penyebab bencana itu ialah hujan intensitas tinggi dengan durasi cukup lama dari Jumat-Sabtu  7-8 Oktober 2022 mulai pukul 13.00 WIB.

Kemudian pendangkalan sungai di Kabupaten Cilacap, penebangan lahan Perhutani mengakibatkan daya serap tanah kurang, hingga perubahan tata guna lahan di hulu dan perubahan tata ruang di hilir.

BPBD Jateng juga terus koordinasi dengan BPBD daerah, termasuk ikut menyebarkan informasi BMKG sebagai bentuk antisipasi bencana.

"Pada waktu lalu BMKG mengeluarkan informasi saat ini Jateng memasuki musim hujan, yang mana puncaknya di Januari-Februari. Maka, pada saat masa peralihan ini dari kemarau ke musim hujan biasanya ada cuaca ekstrem," tambahnya.

Ia juga memperingatkan peralihan dari musim hujan ke kemarau akan terjadi cuaca ekstrem. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com