Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-banjir karena Sungai Cibening Purabaya Sukabumi Meluap, 1.199 Penyintas Butuh Bantuan

Kompas.com - 09/10/2022, 16:33 WIB
Budiyanto ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sedikitnya 340 unit bangunan terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Purabaya, Sukabumi, Jawa Barat yang terjadi pada Jumat 7 Oktober 2022.

Bencana hidrometeorologi itu menerjang tiga desa, yaitu Purabaya, Neglasari dan Margaluyu. Akibat bencana yang terjadi Jumat (7/10/2022) petang, ratusan penyintas sempat mengungsi ke tempat aman.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya Yanto Prayitno mengungkapkan, hujan deras yang berlangsung lebih dua jam pada Jumat kemarin mengakibatkan banjir dan longsor.

Baca juga: Kondisi Terkini Banjir dan Longsor Terjang 15 Kecamatan di Cilacap, BPBD: Maish Ada 4 Titik Pengungsian

"Banjir merendam ratusan rumah di Desa Purabaya dan Neglasari. Banjir ini akibat meluapnya sungai Cibening," ungkap Yanto saat dikonfirmasi Kompas.com melalui aplikasi WhatsApp, Minggu (9/10/2022).

Menurut Yanto, saat ini ratusan penyintas sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sebelumnya para penyintas banjir sempat mengungsi di gelanggang olahraga, dan rumah-rumah kerabat yang aman.

"Sekarang mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sabtu kemarin kami bergotongroyong membersihkan rumah-rumah yang terendam banjir," ujar dia.

"Hanya saja kondisinya memprihatinkan peralatan dan perlengkapan rumah tangga banyak yang rusak. Apalagi pakaian dan keperluan pribadi semuanya basah," sambung Yanto.

Dapur umum untuk penyintas

Camat Purabaya Mulyadi mengatakan saat ini penanganan pascabanjir dan longsor memasuki tahap tanggap darurat. Di antaranya secara gotong royong membersihkan rumah-rumah yang terendam banjir.

Selain itu disiapkan dapur umum yang rencananya akan beroperasi selama tiga hari. Dapur umum sudah dioperasikan oleh para relawan di dekat Masjid Agung Kecamatan Purabaya.

"Insya Allah para penyintas akan dibantu makan selama tiga hari," kata Mulyadi.

Dia menuturkan saat ini bantuan selain dari pemerintah, juga datang dari organisasi sosial dan kemanusiaan. Kebutuhan saat ini yang utama bagi para penyintas banjir dan longsor di antaranya sembilan bahan pokok.

"Selain itu pakaian layak pakai, peralatan tidur seperti kasur, selimut, juga perlengkapan dapur, pakaian dan makanan bayi dan anak-anak," tutur Mulyadi.

Bantuan atau donasi dapat dikirimkan ke Posko Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Kantor Kecamatan Purabaya, Jalan Sukabumi-Sagaranten, Kecamatan Purabaya.

Air bersih sangat dibutuhkan

Pendiri Sehati Gerak Bersama Andri Kurniawan menuturkan sejak menerima informasi bencana banjir dan longsor di Purabaya, lembaganya langsung berkomunikasi dengan Perkumpulan Filantropi Muda Indonesia (FMI) di Jakarta.

"Alhamdulillah kami mendapatkan titipan bantuan kemanusiaan dari FMI untuk penyintas di Purabaya. Bantuan sudah didistribusikan hari ini," tutur Andri yang sedang berada di Purabaya saat dihubungi Kompas.com Minggu siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com