Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 dari 4 Kematian Setelah Melahirkan Warga Gorontalo Utara Terjadi di Luar Daerah

Kompas.com - 07/10/2022, 10:25 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Tercatat 2 dari 4 kasus kematian ibu pasca-melahirkan (maternal) di Kabupaten Gorontalo Utara terjadi di luar daerah.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan melalui Sub Koordinator Program Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Maya Oktaviany Rahmola di Kwandang.

“Mereka ber-KTP di Kabupaten Gorontalo Utara, kemudian menikah dan menetap di luar daerah dan terjadi kasus kematian maternal, maka tercatat sebagai kematian maternal di wilayah Gorontalo Utara,” kata Maya Rahmola.

Baca juga: Tekan Kasus Kematian Ibu Hamil karena Covid-19, Ini Upaya Dinkes Banyumas

Maya Rahmola menjelaskan, pencatatan kematian ibu pascamelahirkan telah diatur melalui sistem pelaporan kematian maternal, dalam sistem ini pelaporan kasus tercatat bukan berdasarkan alamat domisili melainkan alamat yang tercantum di kartu tanda penduduk (KTP).

“Dua kasus di luar daerah itu hingga kini kami belum menerima data resmi terkait riwayat kehamilan dan kelahiran. Sehingga sulit mengidentifikasi penyebab kematian,” ungkap Maya Rahmola.

Di Kabupaten Gorontalo Utara tercatat ada 1.481 kelahiran yang dihitung sejak Januari hingga September 2022.

Berdasar angka tersebut rasionalitas Angka Kematian Ibu (AKI) di Gorontalo Utara tahun ini berada di kisaran angka 270 per 100.000 kelahiran.

“Untuk kematian yang memang terjadi di wilayah Gorontalo Utara, kami akan melakukan advokasi untuk melahirkan nota kesepahaman dengan Palang Merah Indonesia (PMI) terkait penyediaan stok darah. Mengingat kasus kematian maternal banyak disebabkan perdarahan,” ujar Maya Rahmola.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara menggelar Audit Maternal Pariental Surveilans Respon (AMPSR) pada hari Selasa lalu.

Baca juga: Misteri Kematian Ibu dan Anak di Kuansing, Kapolres: Mohon Doanya agar Segera Terungkap

Kegiatan itu menghadirkan dokter ahli kandungan dan dokter ahli anak guna mengkaji kasus kematian ibu melahirkan serta kematian bayi dan balita.

Dari hasil pertemuan tersebut diketahui, selang Januari hingga September 2022 ada 4 kematian Ibu melahirkan pascabersalin (maternal). Penyebab utamanya ialah kekurangan volume cairan akibat perdarahan.

Pada bayi baru lahir (neonatal) terjadi 19 kasus kematian, serta 16 kematian bayi pada rentang usia 1-12 bulan. Berat badan lahir rendah serta penyakit Pneumonia masih mendominasi penyebab kematian.

Dari hasil pertemuan tersebut lahir sejumlah rekomendasi sebagai solusi permasalahan. Di antaranya dengan mengoptimalkan sistem rujukan melalui aplikasi Sisrute, sebuah sistem informasi untuk memudahkan proses rujukan pasien.

Pemerintah juga melakukan kalibrasi alat kesehatan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, baik di fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com