SEMARANG, KOMPAS.com - Uni Eropa menyatakan komitmennya untuk memperkuat investasi dan perdagangan di Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket yang hadir dalam acara Trade and Investment Dialogue bersama Uni Eropa di Hotel Gumaya, Semarang yang dibuka oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
“Kami ingin menciptakan struktur perdagangan dan investasi diantara kita. Agar perusahaan mudah memahami ke mana harus pergi dan apa tahapan yang harus dilakukan,” terangnya kepada KOMPAS.com, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Ganjar Dorong Negara Anggota Uni Eropa Investasi Sektor High Technology di Jateng
Ganjar menyebutkan, data realisasi investasi dari negara-negara Uni Eropa di Jawa Tengah pada semester I 2022 baru sebesar 4,9 juta dollar AS.
Sementara itu, Jerman sejauh ini memimpin sebagai negara Uni Eropa dengan investasi tertinggi di Jawa Tengah, senilai 1,4 juta dollar AS. Kemudian disusul Belgia dengan 1,2 juta dollar AS.
Namun Ganjar optimistis pada potensi besar investasi dari Uni Eropa. Terutama ketika pada Senin (3/10/2022) bersama Presiden Joko Widodo ia menghadiri groundbreaking perusahan penghasil pipa , Wavin Manufacturing, di Grand Batang City.
Perusahaan asal Belanda tersebut memulai pembangunan pabrik di lahan seluas 20 hektar dengan nilai investasi mencapai Rp 1,9 triliun.
"Kemarin Wavin, perusahaan Belanda yang cukup besar sudah masuk di Batang. Nestle juga sudah ada di Batang," kata Ganjar.
Terkait kerja sama dengan Uni Eropa ini, Ganjar juga menggandeng Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Tengah untuk proaktif. Ia berharap ada tindak lanjut dari acara dialog tersebut.
"Jadi list of product-nya ada, insentifnya ada, lokasinya kita ada, dan habis ini mereka akan diajak tur untuk melihat beberapa kawasan industri dan mudah-mudahan nanti melahirkan kerja sama yang lebih baik dan investasinya lebih banyak," kata Ganjar.
Lebih lanjut, bentuk dukungan Uni Eropa ditunjukkan dengan dibukanya Bank Investasi Eropa atau European Investment Bank (EIB) di Indonesia belum lama ini.
Menurut Vincent, ini merupakan proyek ambisius untuk mendorong pembiayaan Indonesia mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan di hampir semua sektor.
“Kami bisa meng-cover proyek untuk energi terbarukan dan sumber daya lainnya. Kemudian membangun transportasi publik, seperti busway, trem di ibu kota provinsi termasuk Semarang,” pungkasnya.
Baca juga: Menteri Investasi: Wajah Ganjar Pranowo Tampak Cerah, karena di Jakarta sedang Gelap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.