Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Destinasi Wisata Benteng Toboali Bangka Selatan, Sejarah dan Daya Tariknya

Kompas.com - 29/09/2022, 21:15 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Sebuah benteng warisan kesultanan Palembang di Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dipersiapkan sebagai salah satu destinasi pariwisata. Namanya Bengteng Toboali.

Benteng Toboali (Fort Toboalij) yang berada di perbukitan setinggi 40 kaki, diperkirakan dibangun tahun 1757 untuk mengamankan pertambangan timah kala itu.

Sejarawan Bangka Belitung Akhmad Elvian mengatakan, pembangunan benteng dilakukan atas perintah Sultan Ahmad Najamuddin I Adikesumo seiring dibentuknya Pangkal Toboali.

Baca juga: Uswatun Kaget, Presiden Jokowi Santap Ikan Bakar di Warungnya: Ini Sejarah

Selain untuk perkantoran administratif pertimahan, benteng juga berfungsi sebagai tempat perlindungan dari serangan perompak.

"Di tambang timah dijumpai benteng atau deretan pagar kayu. Beberapa bagian dari dalam benteng dibuat dengan timbunan tanah setinggi 4-5 kaki yang dilengkapi dengan beberapa pucuk meriam," kata Akhmad Elvian kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

Akhmad menuturkan, dalam catatan Belanda, kawasan benteng diberi julukan sebagai Toboali Baru.

Namun orang-orang Bangka dan etnis Tionghoa cenderung menyebutnya dengan nama Sabang atau Tanjung Sabang.

"Letak pangkal yang didirikan di Toboali Baru memang sangat strategis karena terletak pada tanjung yang dalam peta Inggris A Map of the Island of Banca by MH Court, Tahun 1821, disebut dengan Tanjong Sabong Toobooallie ketinggian sekitar 18 Mdpl, sehingga dapat memantau secara bebas ke arah Utara, Barat, dan Selatan selat Bangka," ujar Akhmad.

Selama masa pendudukan bangsa Eropa, benteng Toboali tetap dipertahankan dan struktur bangunannya diperkuat.

"Bila melihat kondisi Benteng Toboali saat ini, bahwa benteng memang dibuat permanen dari batu bata merah dengan ketebalan dinding benteng berkisar rata-rata 90-120 cm, dilengkapi dua bastion atau seleka (menara pemantau)," ungkap Akhmad yang juga penulis buku Kampoeng di Bangka.

Baca juga: Sejarah Kelam ‘Lubang Buaya’ di Monumen Pahlawan Pancasila Yogyakarta

Direktur Pengembangan Destinasi I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Gunawan mengaku siap mendorong pengembangan destinasi wisata sejarah di Kabupaten Bangka Selatan menjadi berkualitas.

"Kami berharap Benteng Toboali menjadi Destinasi Wisata Sejarah unggulan di Bangka Belitung," kata Wawan saat seminar 265 Tahun Benteng Toboali, Selasa (27/9/2022).

Wawan mengingatkan, harus ada strategi dalam pengembangan Benteng Toboali sebagai wisata sejarah di Bangka Selatan, yakni dengan usaha revitalisasi, penataan kawasan, pengembangan storytelling, hingga pemanfaatan sebagai daya tarik wisata sejarah.

"Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan harus menciptakan konsolidasi birokrasi yang harmonis untuk menghilangkan ego sektoral dan terwujudnya tim yang solid dengan fokus pada pengembangan pariwisata karena setiap dinas bisa dijadikan program pariwisata," kata Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com