Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Panglima OPM Tuntut Pemerintah Segera Tindak Tegas Lukas Enembe

Kompas.com - 28/09/2022, 11:17 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Dugaan kasus korupsi yang melibatkan Gubernur Papua, Lukas Enembe, masih menjadi sorotan publik, termasuk dari tokoh-tokoh masyarakat di Papua.

Kasus ini juga menyita perhatian mantan Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM), Lambert Pekikir.

Lambert mengatakan, dia dan banyak pihak sangat kecewa jika memang benar Lukas menyalahgunakan uang ratusan miliar, padahal masih banyak warga Papua yang hidup dalam kesusahan.

Menurut Lambert, situasi ini membuktikan bahwa Papua kini sedang dipimpin oleh orang-orang yang tidak peduli dengan kesejahteraan rakyatnya, termasuk gubernur Lukas Enembe.

Lambert menuturkan, dia pun telah menonton video yang memperlihatkan Lukas Enembe tengah bermain judi di kasino.

Baca juga: Disomasi Paulus Waterpauw, Kuasa Hukum Lukas Enembe: Bukti-bukti Sudah Menjadi Buku

"Maka sudah sepantasnya KPK memeriksa Gubernur Lukas Enembe atas dugaan kasus penyalahgunaan uang rakyat," kata Lambert, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (28/9/2022).

Dia menyampaikan, tidak akan muncul gejolak di Papua secara keseluruhan meskipun pemerintah memeriksa dan menindak tegas Lukas Enembe serta pejabat korup lainnya.

“Saat ini hanya lingkungan keluarga Lukas Enembe saja yang membela Lukas. Masyarakat lainnya sedang menunggu, apakah pemerintah bisa bertindak tegas terhadap Lukas Enembe, dan bagaimana Lukas Enembe dapat membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah,” jelasnya.

Kalau pun muncul gejolak dari pihak yang mengatasnamakan OPM akibat penindakan terhadap Lukas Enembe, Lambert memastikan, itu adalah OPM palsu.

Baca juga: Kronologi Kuasa Hukum Lukas Enembe Disomasi Paulus Waterpauw, Bermula Singgung soal Posisi Wakil Gubernur Papua

“Kalau ada OPM di markas-markas yang angkat senjata, tembak orang hanya karena gubernur, hanya karena seorang bupati, itu OPM buatan dia. Dia yang kasih makan, supaya bisa tantang negara, karena dia punya pasukan,” terangnya.

Oleh karena itu, Lambert meminta kepada pemerintah untuk bertindak tegas kepada Lukas Enembe.

Dia mengingatkan, Lukas selama ini kerap meminta rakyat Papua menjadi warga negara baik dalam pidatonya.

“Pak Enembe kasih contoh, jadi warga negara yang baik itu seperti apa. Kalau tidak bersalah, kenapa takut? Kalau takut berarti ada apa-apa. Pakai gerakan massa, lagi. Apakah itu contoh warga negara yang baik?," ujarnya.

Lambert pun mengimbau kepada sang gubernur untuk bersikap kooperatif dan mengikuti proses hukum sesuai prosedur.

Baca juga: Namanya Diseret oleh Kuasa Hukum Lukas Enembe, Paulus Waterpauw: Jangan Dipolitisasi, Hadapi Saja

“Jika merasa tidak bersalah dan kondisi kesehatan sudah memungkinan, saya minta Lukas Enembe menyerahkan diri untuk diperiksa oleh pihak berwajib," imbau Lambert.

"Kalau (Lukas) Enembe tidak bersalah, kita semua rakyat akan berdiri dan tuntut nama baiknya (dipulihkan) karena dituduh tanpa bukti," tegasnya.

Dia pun berharap, pemeriksaan tidak hanya dilakukan kepada Lukas Enembe, tetapi juga kepada pejabat Papua lainnya, dari yang tertinggi hingga kepala kampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com