Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Balai TNTN Diancam Usai Tangkap Perambah Hutan Lindung di Riau

Kompas.com - 28/09/2022, 09:53 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kantor Seksi Pengelola Wilayah (SPW) 1 Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kabupaten Pelalawan, Riau, digeruduk massa, Selasa (27/9/2022).

Hal ini terjadi setelah tim Balai TNTN menangkap sembilan perambah hutan lindung.

Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro mengatakan, massa yang datang ini berjumlah ratusan orang.

Baca juga: Pencurian Kayu di TN Tesso Nilo Riau Berlangsung Sebulan, Pelaku Masih Buron

Namun, kantor saat itu kosong karena petugas sedang melakukan patroli.

"Massa melakukan aksi mencoret dinding kantor dengan kata-kata mengatai saya," sebut Heru saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (28/9/2022).

Massa diduga perambah hutan mencoret dinding kantor seksi 1 Balai TNTN di Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (27/9/2022).Dok. Balai TNTN Massa diduga perambah hutan mencoret dinding kantor seksi 1 Balai TNTN di Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (27/9/2022).

Tulisan massa di dinding kantor itu mengancam Kepala Balai TNTN.

"Kepala balai cabut laporan mu atau kepala mu kami cabut," tulisan massa di dinding kantor itu yang dilihat Kompas.com dari foto yang dikirim Heru.

Baca juga: 9 Perambah Hutan Lindung di Riau Ditangkap, Mengaku Punya Surat Tanah

Heru mengatakan, massa yang datang ini buntut dari penangkapan sembilan perambah hutan TNTN tiga minggu lalu.

"Kemungkinan kedatangan mereka terkait penangkapan pelaku perambah itu. Kita menemukan ada hutan yang dirambah. Namun, mereka memperlihatkan Surat Keterangan Tanah (SKT) yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Air Hitam," kata Heru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com