KUPANG, KOMPAS.com - Potongan video yang memperlihatkan warga mengarak jenazah, di sepanjang jalan protokol Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), viral di media sosial.
Jenazah tersebut dibawa dengan tandu. Tampak ratusan warga berjalan mengiringi sembari berteriak.
Jenazah diketahui adalah NGL, warga Kampung Lalosuk, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, yang diduga tewas ditembak polisi saat penangkapan.
Baca juga: Trauma Usai Dipukul Siswa, Guru SMA di Kupang Akan Ubah Pola Pendekatan Saat Mengajar
Dalam video pertama berdurasi 25 detik yang diperoleh Kompas.com, terlihat delapan orang menggotong jenazah NGL sambil berjalan kaki, diikuti ratusan keluarga dan warga lainnya.
Beberapa warga berjalan kaki. Sedangkan sisanya menggunakan sepeda motor dan mobil bak terbuka.
Saat tiba di depan Markas Kepolisian Resor Belu, warga berteriak dan menyebut polisi sebagai pembunuh. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Buronan di Belu NTT Tewas Diduga Ditembak Aparat Saat Penangkapan
Dalam video lainnya berdurasi 23 detik, tampak rombongan itu tiba di Simpang Lima, Atambua. Beberapa warga lalu mengambil traffic cone dan membantingnya di jalan.
Seorang warga Atambua, Mariano, mengatakan, jenazah NGL diarak ke dua tempat yakni di Polres Belu dan DPRD Belu.
"Kejadiannya tadi siang. Mereka bawa jenazah dari RSUD menuju Polres dan DPRD," ujar dia.