Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Pedagang Sembako di Lampung Kena Tipu, Ribuan Kg Beras hingga Telur Dibawa Kabur Pelaku

Kompas.com - 27/09/2022, 13:51 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - 24 pedagang sembako grosiran di Kabupaten Pringsewu terkena penipuan berkedok pembelian.

Pelaku menggondol puluhan kilogram beras hingga telur yang merugikan pedagang mencapai ratusan juta rupiah.

Kasus penipuan ini sendiri telah dilaporkan ke Polres Pringsewu dengan nomor laporan LP/B/521/lX/2022/SPKT/Polres Pringsewu/Polda Lampung pada Senin (26/9/2022).

Baca juga: Cerita Calon PMI di Bali Korban Penipuan Kerja, Berutang Rp 25 Juta demi Gaji Besar di Jepang

Salah satu korban, M Nur Ikbal mengungkapkan, sejauh ini pedagang yang menjadi korban penipuan mencapai 24 pedagang dari Kabupaten Pringsewu, Lampung Timur dan Lampung Tengah.

“Karena jumlah korban banyak, kita gabung di grup WhatsApp,” kata Ikbal saat dihubungi via telepon, Selasa (27/9/2022).

Dalam laporan itu, Ikbal selaku koordinator korban penipuan melaporkan JM dan MR, warga Kelurahan Fajar Sesuk, Kecamatan Pringsewu atas dugaan penipuan.

Menurut Ikbal, kerugian para pedagang sembako ini bervariasi, namun jika dikalkulasi totalnya mencapai ratusan juta rupiah.

“Sebagian besar pedagang yang tertipu adalah pedagang sembako, beras, telur, kebutuhan dapur,” kata Ikbal.

Modus bayar DP

Ikbal mengaku mengalami kerugian hingga Rp 15 juta akibat penipuan tersebut. Penipuan ini dialami Ikbal pada Jumat (23/9/2022) sekitar pukul 10.47 WIB.

Ketika itu, terlapor JM menghubunginya melalui telepon setelah sebelumnya berkomunikasi di media sosial.

“JM memesan beras, dan mengaku akan dibayar setelah barang diantar,” kata Ikbal.

Jumlah yang dipesan oleh JM cukup menggiurkan, yakni sebanyak 1.750 kilogram.

Setelah ada kesepakatan, Ikbal mengantar 1.500 kilogram beras ke rumah JM. Pengantaran pertama ini kesepakatan harganya Rp8.500 per kilogram, atau senilai Rp12.750.000.

Kemudian Ikbal mengantar kembali beras sebanyak 250 kilogram ke rumah orangtua JM yakni MR dengan harga Rp 9.000 per kilogram, atau senilai Rp 2.250.000.

“Total yang harus dibayar Rp 15 juta,” kata Ikbal.

Ikbal mengaku tidak curiga lantaran JM membayar uang muka sebesar Rp 4 juta.

Baca juga: Pemerintah Umumkan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Mendadak, Mahasiswa di Banyumas: Rakyat Ditipu

“JM bilangnya mau melunasi, tetapi sampai sekarang belum dibayar juga,” kata Ikbal.

Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Pringsewu Inspektur Satu (Iptu) Feabo AMP mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas laporan tersebut.

"Saat ini masih proses penyelidikan," kata Feabo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com