Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Meningitis Langka, Travel Haji dan Umrah Pekanbaru: Mau Beribadah Saja Susah

Kompas.com - 26/09/2022, 19:54 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kelangkaan vaksin meningitis saat ini berdampak kepada keberangkatan calon jemaah umrah di Provinsi Riau. Pasalnya, vaksin meningitis menjadi satu syarat berangkat ke Tanah Suci.

Akibat kelangkaan vaksin meningitis ini, kemungkinan banyak calon jemaah umrah tertunda berangkat.

Ibnu Mas'ud, pemilik Travel Haji dan Umrah PT Muhibbah Mulia Wisata Pekanbaru menyebut, saat ini vaksin meningitis tidak lagi langka, melainkan sudah habis.

"Sekarang tidak langka lagi, tapi sudah tidak ada. KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) bilang sudah tak ada lagi vaksin meningitis," kata Ibnu saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Uang Tabungan Naik Haji Rusak Dimakan Rayap, Samin Penjaga SD di Solo Dapat Tawaran Berangkat Umrah Gratis

Jika pemerintah tidak segera menyediakan stok vaksin meningitis, Ibnu mengatakan, banyak calon jemaah umrah yang terancam tertunda berangkat.

Untuk itu, ia berharap, pemerintah hadir untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab, kelangkaan vaksin meningitis sudah berlangsung dua bulan.

Calon jemaah umrah di Riau kejar-kejaran mencari vaksin tersebut.

"Bakal banyak yang tertunda berangkat umrah. Di tempat kita (Muhibbah Mulia Wisata) saja yang mengantre lebih 1.000 orang. Belum lagi travel lain. Puluhan ribu yang bakal tertunda sampai Desember 2022 kalau vaksin meningitis masih belum ada," ujar Ibnu.

Ia menyebut, calon jemaah umrah yang berangkat sampai awal Oktober 2022 melalui Muhibbah Mulia Wisata, sudah selesai disuntik vaksin meningitis.

Besok, Selasa (27/9/2022) sore, ada 60 orang calon jemaah umrah yang akan berangkat lewat Dumai menyeberang ke Malaysia menggunakan kapal feri.

"Besok kita berangkatkan 60 orang. Jauh-jauh hari mereka sudah suntik vaksin meningitis," sebutnya.

Namun, Ibnu yang juga Direktur PT Muhibbah Mulia Wisata mengatakan, calon jemaah umrah yang mendaftar dari pertengahan Oktober sampai Desember 2022, masih banyak yang belum dapat vaksin.

Baca juga: APBD Defisit, Program Umrah Gratis Guru Ngaji di Pamekasan Ditolak DPRD

Ia mengaku khawatir apabila pemerintah belum juga bisa menyediakan vaksin meningitis, maka calon jemaah umrah bakal tertunda berangkat.

Ibnu menyebut, saat ini hanya pemerintah Indonesia yang tetap menerapkan aturan vaksin meningitis tersebut.

"Arab Saudi sudah lama tidak meminta untuk mencek kartu kuning vaksin ada atau tidak. Kalau memang diwajibkan, ya pemerintah harus sediakan vaksin. Tapi kalau tidak wajib sampaikan secara jelas. Makanya kita minta kejelasan dari pemerintah, apa solusinya. Kalau sekarang mereka kan main setop saja, tak ada kartu vaksin tidak boleh berangkat," kata Ibnu.

Ia menyebut, hari ini sudah terjadi calon jemaah umrah dari Surabaya sebanyak 150 orang yang tidak jadi berangkat.

"Inilah yang kita khawatirkan. Jadi kita harap pemerintah mendengar keluhan ini, kasian masyarakat mau beribadah saja susah," kata Ibnu.

Ibnu menambahkan, akibat kehabisan stok vaksin meningitis ini, ada beberapa orang batal mendaftar.

"Di tempat kami ada beberapa orang yang datang mau daftar umrah, tapi setelah kami bilang vaksin belum ada, jadi tunda daftar," sebut Ibnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com