Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kompor Listrik, Bupati Sragen "Flashback" Konversi Kompor Minyak ke Gas: Perlu Beberapa Tahun

Kompas.com - 23/09/2022, 20:17 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Realisasi konversi penggunaan kompor gas menjadi kompor listrik atau induksi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diperkirakan memerlukan beberapa tahun ke depan.

Hal ini diungkap Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni  Sukowati melihat pengalaman beberapa tahun lalu saat peralihan kompor minyak ke gas.

"Dulu waktu masih minyak, konversi minyak ke gas itu kan juga butuh waktu berapa tahun dari yang masyarakat," kata Yuni sapaan akrabnya, pada Kamis (23/9/2022).

Baca juga: Cerita Ibu-ibu di Solo Memasak dengan Kompor Listrik, Daya Tak Kuat hingga Tak Bisa Cepat

"Masyarakat belum terlalu familiar menggunakan kompor listrik sehingga sosialisasinya harus. Kemudian tidak hanya di lingkungan perkotaan tapi juga sampai di lingkungan pedesaan," lanjutnya.

Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) akan memberikan paket kompor listrik senilai Rp 1,8 juta kepada 300.000 warga miskin secara gratis.

Adapun pemberian kompor listrik ini merupakan implementasi program konversi kompor listrik dari kompor konvensional yang menggunakan elpiji 3 kilogram.

Baca juga: Uji Coba Kompor Listrik di Solo, Penerima Ada yang Sudah Meninggal dan Pindah Domisili

Yuni mengaku telah mengetahui beberapa keunggulan kompor listrik, yakni praktis sebab pengguna kompor listrik tidak perlu menukar tabung LPG ketika habis.

Kompor listrik tidak menimbulkan api dan asap sehingga risiko menimbulkan kebakaran jauh lebih kecil. Selain itu, juga tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.

"Kemudian ini menjadi gas, lebih bersih lebih aman. Demikian pula ini nanti dengan listrik lebih hemat, biayanya lebih rendah, di tengah harga gas naik terus. Pasti juga nanti akan bisa jalan. Yuk kita mulai dulu, dengan memberikan contoh," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM mulai melakukan uji coba konversi kompor elpiji 3 kilogram ke kompor listrik atau kompor induksi 1.000 watt.

Tahap awal ini uji coba dilakukan di Denpasar, Solo dan Sumatera.

Uji coba kompor induksi 1.000 watt ini, maka setiap kota yang diujicobakan akan diberikan 1.000 unit kompor listrik.

Tak hanya itu, juga diberikan set alat masak dari PLN untuk memudahkan penggunaan kompor listrik.

Uji coba ini dilakukan untuk melihat respon masyarakat dalam menggunakan kompor listrik. Kemudian juga, untuk melihat kesesuaian kapasitas daya tungku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com