Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Es Cokelat Viral di TikTok, Mahasiswi Semester 5 Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Per Hari

Kompas.com - 23/09/2022, 05:30 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Puluhan orang tampak mengantre panjang di salah satu lapak es cokelat, tepatnya di tepian sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang.

Meski mulai gerimis, tak sedikit pun menghentikan proses jual beli di lapak es cokelat satu ini.

Rupanya, es cokelat dengan tambahan roti manis itu sedang viral di sosial media beberapa waktu belakangan.

Baca juga: 6 Minuman Khas Bali yang Menyegarkan, Ada Es Daluman hingga Es Bir Non Alkohol

Hal tersebut menjadi berkah tersendiri bagi Belia Anggi Sri Yulianti.

Mahasiswa jurusan Kimia di Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu menuturkan, lantaran sedang tren di kalangan masyarakat Semarang, dirinya bisa mendapat omzet hingga Rp 3.000.000 perhari.

"Per hari rata-rata bisa habis sampai 300 cup. Dulu malah awal-awal bisa habis 400 hingga 500 cup," jelas Belia saat ditemui Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Kuliner Es Dawet Ireng di Purworejo, Resep Diwariskan hingga 4 Generasi

Belia menjual es coklat tersebut dengan harga terjangkau. Satu cup es cokelat diberi harga Rp 8000. Sedangkan jika ditambah roti, menjadi Rp 10.000.

Hebatnya, omzet besar yang dia raih itu bisa terkumpul dengan waktu yang singkat. Yaitu mulai sore pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.

"Sehabisnya es cokelat, tidak tentu juga. Kalau pas ramai banget, sore jam 17.00 sudah habis. Tergantung keramaian orang-orang yang nongkrong di Banjir Kanal Barat," turur mahasiswa semester 5 itu.

Lebih jelas Belia mengatakan, pembeli yang mengantre di lapak es cokelatnya itu datang dari beragam kalangan, mulai dari anak-anak kecil, anak muda, bahkan orang tua.

Dalam hal ini, Belia menyebut, anak muda menjadi pasar utama penjualan es cokelat yang sedang viral ini. Tak heran, dirinya memilih tempat di kawasan BKB Semarang.

"Ini masih satu lapak. Rencananya ingin buka cabang,  tapi masih cari tempat yang sekiranya sering dibuat nongkrong anak-anak muda juga, yang lokasinya strategis," jelas dia.

Seiring berjalannya waktu, lapak es cokelat serupa milik Belia itu mulai bertambah banyak di kawasan BKB Semarang.

Meski demikian, dirinya tetap optimis bisa bertahan dengan memberi kualitas rasa es coklat dan roti yang khas.

"Ini masih baru sekali berdiri, belum ada 2 bulan. Tapi karena viral di TikTok jadi lumayan ramai pembeli, dan banyak juga yang ikut jualan di sini," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com