Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Seni di Ngawi Unjuk Rasa di Depan PN, Tuntut Keadilan Kasus Pengeroyokan MC

Kompas.com - 19/09/2022, 14:12 WIB
Sukoco,
Krisiandi

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Sejumlah pelaku seni di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menggelar demo di depan Pengadilan Negari Ngawi di Jl Panglika Sudirman, Senin (19/9/2022). 

Unjuk rasa bertepatan dengan agenda sidang pertama kasus penganiayaan terhadap pekerjaan seni di Pengadilan Negeri Ngawi.

Mereka menyuarakan keadilan untuk rekan mereka yang dikeroyok oleh warga saat membawakan acara musik di Desa Walikukun, Kecamatan Walikukun, Kabupaten Ngawi pada Bulan Mei lalu.

"Rekan kami dikeroyok oleh puluhan warga saat membawa acara musik. Mereka minta acara musik diteruskan padahal sudah lewat jam satu pagi, sesuai aturan harus sudah bubar, " ujar Ketua Harian Dewan Kesenian Kabupaten Ngawi Yudho di depan Pengadilan Negeri Ngawi Senin (19/09/2022).

Baca juga: Bunuh Ayah yang Stroke, Pria di Ngawi Mengaku Bosan dan Ingin Bekerja

Sementara Sigit Pramono yang menjadi korban pengeroyokan mengatakan, saat memandu acara musik itu ia mengaku sudah memberikan tambahan lagu hingga pukul 01:30 WIB. 

Itu sebagai respons atas permintaan warga, namun mereka mendesak agar musik terus dimainkan.

Karena menolak meneruskan penampilan musik dengan alasan izin dari kepolisian hanya sampai jam 01.00, membuat warga emosi dan lebih dari 10 warga melakukan pengeroyokan terhadap dirinya.

"Kita sudah memberikan tambahan setengah jam, tapi warga terus mendesak musik dimainkan. Mereka dibawah pengaruh alkohol," Katanya. 

Sigit menambahkan, ada puluhan warga yang mengeroyoknya memukul dan menendang tuhuhnya.

Salah satu pengeroyok  bahkan menggunakan bongkahan beton untuk menganiaya sehingga kepalanya mengalami gegar otak hingga tak sadarkan diri.

"Saya di rumah sakit koma dua hari. Kepala bagian belakang robek gegar otak karena di pukul pakai bongkahan pecahan beton, " Imbuhnya.

Sementara Yudho mengatakan, lebih dari 20 pelaku seni di Ngawi memberikan dukungan kepada Sigit yang menjadi korban penganiayaan. Mereka berharap agar kasus serupa tidak terulang lagi.

Baca juga: Kisah Seorang Ayah di Ngawi, Tewas di Tangan Anak Kandung yang Bosan Merawatnya

"Kita memberikan dukungan untuk pengobatan termasuk mengawal jalannya sidang agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Selaku pekerjaan seni hal seperti ini rentan terjadi, " Katanya. 

Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyaputera yang mengawal pengamanan aksi damai di PN Ngawi mengaku memberikan kesempatan kepada perwakilan pelaku bae ni untuk melakukan mediasi dengan PN Ngawi.

"Kita hanya mengawal, kita berikan kesempatan perwakilan dari pelaku seni untuk bertemu dengan Kepala PN. hasilnya mendukung untuk dilaksanakan keputusan hakim seadil adilnya, " Ucapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com