Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran BLT BBM di Solo Salah Sasaran, Ini Penjelasan Gibran

Kompas.com - 15/09/2022, 16:31 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Sejumlah penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) salah sasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengakui tak bisa berbuat banyak.

Seperti halnya, penerima BLT BBM kedapatan memiliki rumah mewah, kendaraan pribadi roda empat, dan pemilik indekos malah mendapat bantuan pemerintah tersebut.

Hal ini diungkap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, setelah pihaknya melakukan pemantauan penyaluran BLT BBM sejak pekan lalu. 

"Sekali lagi (data) dari kementerian, tugas kami hanya menyalurkan," kata Gibran Rakabuming Raka di Kota Solo, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Temuan Penyaluran BLT BBM di Solo Salah Sasaran, Pemilik Rumah Mewah dan Mobil Malah Dapat

"(Sementara) kita sesuai data saja, ini emergency kan (kenaikan) BBM kemarin," lanjutnya.

Meskipun demikian, suami Selvi Ananda menjelaskan nantinya data-data warga penerima tersebut akan di-update kembali.

"Nanti akan kami update data-datanya. Warga yang sekiranya memang belum menerima BLT atau BSU dan dirasa tidak mampu, nanti Insya Allah kita ikutkan dari (penyaluran) Pemda (pemerintah daerah) tunggu saja ya," lanjutnya.

Gibran mengaku, adanya penyaluran salah sasaran ini lantaran tidak ter-updatenya data penerima bantuan.

"Penyisiran pasti, saya sudah monitor protesnya dari Minggu lalu. Soalnya datanya tidak terupdate mungkin yang punya kos-kosan, mobil mungkin dulu PKH (Program Keluarga Harapan) yang namanya PKH kan ada lulusnya. Memang ada beberapa orang yang harus diluluskan," ujarnya.

Baca juga: Antrean Panjang Potensi Desak-desakan, Penyaluran BLT BBM di Solo Dijaga Polisi

Disinggung soal proses update data, Gibran menjelaskan pihaknya akan jemput bola menyisir warga yang kurang mampu atau yang berhak mendapatkan bantuan.

"Nanti akan kami update lagi, akan kita home visit kaitannya melakukan evaluasi kita tidak menyalahkan siapa-siapa. Yang jelas komitmen dari kami tidak kebagian BLT BBM dan tidak kebagian BLT BSU, kita usahakan kebagian yang anggaran Pemda, tenang saja," janjinya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Hartanti menjelaskan temuan ini tercatat dibagi wilayah di Kota Solo.

"Saya sudah keliling dua hari kemarin. Banyak aduan dari masyarakat yang saya terima. Jadi mereka yang sebenarnya tidak mampu, miskin atau sebenarnya mereka yang berhak untuk mendapatkan tapi justru enggak mendapatkan," kata Hartini, saat melakukan pengecekan penyaluran BLT BBM, Rabu (14/9/2022).

Yang mencengangkan, lanjut Hartini, ada penerima BLT BBM kedapatan memiliki rumah mewah dan kendaraan pribadi roda empat.

"Rumahnya gedongan (mewah) punya mobil tapi dia mendapatkan. Ada juga keluarga penghuni kos, termasuk tidak mampu tidak dapat, tapi pemilik kosnya malah dapat," jelasnya.

Dengan berbagai temuan dan laporan ini, ia  menyakini masih banyaknya kebocoran penyaluran BLT BBM tersebut.

"Saya nanti juga akan koordinasi dengan Dinas Sosial untuk segera koordinasi dengan Kementerian Sosial untuk mengeceknya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com