SEMARANG, KOMPAS.com - Rekan kerja Iwan Budi Prasetyo dari Bapenda Kota Semarang mulai berdatangan ke rumah duka di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Berdasarkan pengakuan rekan kerja, Iwan Budi dikenal sebagai sosok yang pendiam, tekun dan fokus ketika sedang melakukan pekerjaan.
Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari mengatakan, Iwan Budi merupakan salah satu pegawai yang diandalkan di Bapenda Kota Semarang.
Baca juga: Keluarga Iwan Budi, PNS Bapenda Semarang yang Ditemukan Dibakar, Belum Tahu Kapan Jenazahnya Diantar
"Jadi orangnya pendiam dan tekun. Termasuk andalan kami di Bapenda Kota Semarang," jelasnya saat ditemui di rumah duka, Kamis (15/9/2022).
Selain itu, dia juga mengenal Iwan Budi sebagai sosok yang jujur, baik kepada sesama rekan kerja maupun kepada atasan di dinas.
"Sampai saat ini hampir tidak ada pelanggaran yang dilakukan dia," ujarnya.
Indriyasari mengaku kenal dengan Iwan Budi pada Januari 2022. Dia berharap kasus pembunuhan tersebut segera diungkap oleh pihak kepolisian.
"Kami tetap support pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," imbuhnya.
Dia juga mengaku sudah menerima surat panggilan kepada Iwan Budi untuk menjadi saksi kasus dugaan korupsi oleh Polda Jawa Tengah.
Baca juga: Rumah Iwan Budi, PNS Bapenda Semarang yang Tewas Dibakar Mulai Didatangi Pelayat
"Kepolisian sudah mengirimkan surat kepada kami untuk menugaskan Pak Iwan menjadi saksi untuk klarifikasi," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, DNA dari kerangka jenazah yang ditemukan di Marina dan sampel anak Iwan Budi Paulus sudah diperiksa. "Hasilnya identik," jelasnya.
Tes DNA dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri dari lima sampel, yaitu tulang iga korban, tulang clavicula (enthong), sampel 2 DNA anak Iwan Budi.
"Ada sampel DNA dari laki-laki dan sampel DNA anak perempuan," imbuhnya.
Berdasarkan temuan tim Puslabfor Mabes Polri, 100 persen dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah saudara Iwan. "100 persen dipastikan kerangka Iwan Budi," ujarnya.
Terkait penyebab kematian korban, Kabidhumas menyatakan saat ini kepolisian masih melakukan investigasi. Tim Polrestabes dan Ditreskrimum Polda Jateng masih bekerja keras untuk mengungkap kejahatan tersebut.
"Kita mengumpulkan berbagai keterangan dan bukti tambahan," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.