Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas PPPA Sumsel Akan Beri Pendampingan Psikologis untuk Ibu Santri Gontor yang Tewas Dianiaya

Kompas.com - 14/09/2022, 18:02 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumatera Selatan akan memberikan bantuan berupa pendampingan psikologis kepada Soimah (45), ibu korban santri Gontor yang tewas dianiaya.

Soimah sebelumnya mengalami tekanan psikis setelah mengetahui anak pertamanya AM (17) yang sedang menempuh pendidikan di Pondok Modern Pesantren Darussalam Gontor tewas lantaran dianiaya oleh dua orang pelaku yang merupakan seniornya sendiri.

Kepala UPTD PPA dari Dinas PPPA Sumsel Aminah mengatakan, mereka akan memberikan pendampingan psikologis hingga rasa trauma yang dialami oleh Soimah mereda.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Kematian Santri Pondook Gontor, 50 Adegan Diperagakan di 2 Lokasi

“Kami mengucapkan bela sungkawa dan turut prihatin atas kasus ini. Kami mungkin selanjutnya akan mendampingi orantua secara psikologis,” kata Aminah, Rabu (14/9/2022).

Aminah menjelaskan, kasus kematian AM yang menjadi korban penganiayaan oleh kakak tingkatnya tersebut saat ini sedang menjadi sorotan di Kementerian Perempuan dan Anak (PPA).

Mereka pun berharap agar kasus penganiayaan di dunia pendidikan tersebut tak lagi terulang hingga menimbulkan korban jiwa.

“Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di tempat pendidikan lain. Karena tempat pendidikan itu bukan tempat kekerasan,” ujarnya.

Sementara itu, Soimah menyambut baik adanya pendampingan psikolog dari Dinas PPPA Sumsel. Ia pun berterimakasih kepada seluruh pihak yang terus memberikan dukungan kepada keluarganya.

“Saya juga sudah dihubungi ibu Menteri PPPA kemarin untuk menguatkan saya. Dinas PPPA juga menawarkan pendampingan psikolog, terimakasih,” ujarnya.

Baca juga: Babak Baru Kasus Penganiayaan Santri Gontor, Polisi Dalami Dugaan Obstruction of Justice

Diberitakan sebelumnya, penyidik Satreskrim Polres Ponorogo sudah menetapkan dua tersangka yakni MF dan IH dalam kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya AM.

Penetapan dua santri yang menjadi tersangka ini dilakukan setelah polisi memeriksa puluhan saksi, mulai dari santri, dokter, perawat, bidan, ustaz pondok, petugas pemulasaraan, keluarga korban, dan dokter ahli forensik.

Tak hanya itu, polisi pun telah menyita aneka barang bukti untuk menetapkan MF dan IH menjadi tersangka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com