KOMPAS.com - Junaidi, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) ditemukan tewas di pinggir jalan, dekat lampu merah di Kuala Lumpur pada Senin (12/9/2022) sekitar pukul 11.00 waktu Malaysia.
Junaidi merupakan seorang TKI asal Desa Pematang Pauh, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, Jambi.
Keluarga kebingungan tak bisa memulangkan jenazah Junaidi ke kampung halamannya di Jambi lantaran tak memiliki biaya.
Hingga saat ini, jenazah Junaidi yang bekerja sebagai petugas kebersihan jalan raya ini masih berada di rumah sakit.
Baca juga: Jenazah TKI Telantar di Malaysia, Keluarga Bingung Tak Punya Biaya Pemulangan
Juanda Prasetyo, keluarga dari mendiang Junaidi meminta tolong kepada pemerintah Indonesia agar dapat membantu biaya pemulangan jenazah ke kampung halaman.
"Keluarga minta almarhum dipulangkan ke Indonesia agar bisa dimakamkan di kampung halaman," ungkap Juanda dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/9/2022).
Keluarga di kampung mengalami kendala karena tidak mempunyai akses kepada pemerintah.
Terlebih, keluarga Junaidi juga mengalami kesulitan ekonomi.
"Kami juga tidak punya biaya. Karena almarhum berasal dari keluarga tak mampu," tutur Juanda.
Rekan Junaidi, PJM mengatkan, korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dekat bahu jalan lampu merah Kuala Lumpur.
Sebelum berangkat kerja, pada pagi hari Junaidi sempat mengeluhkan sakit.
Menurutnya, berdasarkan aturan pemerintah Malaysia, apabila dalam waktu 3-5 hari, tidak ada konfirmasi dari pihak keluarga dan pemerintah Indonesia, jenazah akan langsung dimakamkan di Malaysia.
"Sampai hari ini, sudah dua hari jenazah itu berada di hospital pemerintah Malaysia. Sudah juga dilakukan otopsi, untuk mencari tau penyebab kematian," kata PJM.
Dia menyebut, biaya pemulangan jenazah ke Indonesia sebesar 10.000 Ringgit Malaysia.
Dia sendiri tak bisa membantu lantaran tidak memiliki uang sebesar itu.