Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Syarat Kesehatan PMK, Ribuan Ternak Ditahan di Pelabuhan Bakauheuni

Kompas.com - 12/09/2022, 14:34 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Pengiriman ribuan ternak asal Sumatera yang hendak dikirimkan ke Pulau Jawa digagalkan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Sejumlah modus dilakukan untuk mengelabui petugas seperti diangkut dengan kendaraan yang tertutup rapat.

Subkoordinator Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Lampung Akhir Santoso mengungkapkan, terhitung sejak Mei hingga September 2022, ternak yang pengirimannya digagalkan mencapai 3.999 ekor.

"Jenisnya dari sapi, kerbau, kambing dan domba dengan frekuensi pengiriman sebanyak 31 kali," kata Santoso saat dihubungi, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Disnakkan Boyolali Buka Lagi Pasar Hewan Purworejo Setelah Lama Ditutup karena PMK: Pedagang Harus Lokal

Menurutnya, upaya penyelundupan ternak antar pulau saat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mewabah sekarang makin marak terjadi.

Dari hasil beberapa kali penggagalan, oknum pengirim menggunakan sejumlah modus untuk mengelabui petugas.

"Mulai dari diangkut menggunakan kendaraan dalam kondisi tertutup rapat, hingga memanfaatkan lengahnya petugas," kata Santoso.

Santoso menambahkan, pengiriman hewan ternak yang tidak diloloskan biasa lantaran tidak memenuhi persyaratan administrasi dan kesehatan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

"Pengiriman hewan ternak maupun produknya harus  memenuhi persyaratan yang tertuang dalam UU No.21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan," kata Santoso.

Baca juga: Sejumlah Peternak di Padang Disebut Menolak Sapinya Divaksin PMK

Dalam UU itu disebutkan setiap komoditas pertanian wajib dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari daerah asal, melalui tempat pemasukan atau pengeluaran yang telah ditetapkan.

Dalam situasi wabah PMK, ditambah dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), surat pernyataan telah melalui masa karantina 14 hari, serta memiliki hasil pemerikaan laboratorium PMK dengan metode ELISA atau PCR.

"Kondisi saat ini sangat dibutuhkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga wilayah agar penyakit yang sangat merugikan peternak ini tidak semakin menyebar," kata Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com