Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Rumah Terendam Air dari Danau Limboto Gorontalo, Warga Hanya Bisa Pasrah

Kompas.com - 08/09/2022, 07:11 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Ratusan warga Lingkungan 5 Desa Kayubulan, Kecamatan Limboto, Gorontalo pasrah saat rumah deret dan rumah lainnya terendam air Danau Limboto.

Perumahan yang dibangun di tepi danau ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat yang dikhususkan bagi para nelayan.

Ada beberapa kawasan rumah deret yang dibangun pemerintah di Kabupaten Gorontalo, seperti di Kecamatan Tilango, Talaga Jaya dan Limboto. Semua bernasib sama, terendam air.

Baca juga: Wakil Wali Kota Jaksel Ungkap Penyebab Banjir yang Kerap Melanda Kawasan Seskoal

“Sudah 4 hari rumah kami terendam, tidak tahu kapan surutnya air ini,” kata Roy Kaluku (34) warga Limboto yang tinggal di perumahan ini, Kamis (8/9/2022).

Untuk bisa bertahan di rumah ini, Roy Kaluku dan juga warga lain membuat dego-dego atau semacam meja dari kayu yang dijadikan tempat untuk menaruh barang-barang rumah tangga agar tidak terendam. Ada 3 dego-dego yang dibuat Roy Kaluku.

“Dalam waktu setahun ini sudah 8 kali kami menerima luapan air danau,” tutur Roy Kaluku.

Ia mengaku pasrah menerima kondisi ini, setiap malam ia dan keluarganya tidur di atas dego-dego sementara di bawahnya air tergenang. Ia hanya berharap air danau cepat surut.

Pada Desember tahun lalu, rumah deret nelayan ini juga terendam lebih parah, tingginya mencapai dada orang dewasa dan berlangsung selama lebih dari 1 bulan. Kemudian datang lagi luapan meskipun tidak separah sebelumnya.

Menurut Roy Kaluku warga yang terdampak luapan air ini tidak hanya di rumah deret nelayan, namun juga rumah-rumah lain yang ada di sekitarnya. Ia memperkirakan lebih dari 150 kepala keluarga menjadi korban luapan air ini.

“Satu rumah ada yang ditinggali 2-3 kepala keluarga. Semuanya menjadi korban, belum ada bantuan sampai saat ini,” tutur Roy Kaluku.

Masalah yang dirasakan warga saat ini adalah sulitnya buang air besar, kotoran hanya mengapung di tempat. Ini akan menimbulkan masalah kesehatan.

Ajis Usman (42) warga yang tinggal di depan jalan masuk perumahan deret ini menuturkan sebagian warga telah mengungsi ke rumah sanak-saudaranya yang masih satu desa, Sebagian lagi bertahan dalam kondisi yang memprihatinkan.

Ia mengaku luapan air danau ini tidak seberapa karena pernah kejadian luapannya sampai di atas dan memaksan banyak warga mencari tempat pengungsian yang lebih tinggi.

Baca juga: Banjir Maut di Pakistan Buktikan Kian Parahnya Perubahan Iklim di Negara Miskin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com