Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Harga BBM Naik, Ma'ruf Amin: BBM Seharusnya Tidak Diberi Subsidi

Kompas.com - 08/09/2022, 06:10 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menanggapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi saat kunjungan kerja (kunker) di Palembang.

Ma'ruf Amin menyebut bahwa keputusan Presiden Joko Widodo tersebut bukan kenaikan, melainkan normalisasi terhadap harga BBM.

"Sebetulnya itu bukan kenaikan, tapi penyesuaian atau normalisasi harga pada keekonomian," kata Ma'ruf Amin saat dikutip dari TribunSumsel.com, Rabu (7/9/2022).

"BBM itu kan seharusnya tidak diberi subsidi, tapi subsidinya berupa bansos kepada masyarakat itu saya kira,” tambahnya.

Dengan demikian, BBM tidak lagi diberikan subsidi, melainkan subdisi tersebut diberikan secara tunai dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) agar tepat sasaran.

"Saya kira yang harus dipahami, yang dilakukan pemerintah saat ini melakukan penataan kembali pemberian subsidi BBM," kata Ma'ruf Amin.

Baca juga: Harga BBM Naik, Ma’ruf Amin: Bukan Kenaikan, Tapi Penyesuaian

Wapres tidak membantah bahwa ada dampak dari kebijakan tersebut yaitu kenaikan harga BBM, namun menurutnya itu juga karena adanya situasi global dan krisis energi di seluruh dunia.

"Dampak kenaikan ada, apakah itu berpengaruh pada kemiskinan ekstrim. Karena kita sudah memberikan bantalan maka diharapkan tidak terlalu berpengaruh," katanya

Dia mengklaim bahwa subsidi BBM saat ini belum tepat sasaran, sehingga dilakukan penataan ulang agar orang yang menerima benar-benar berhak.

"Memberikan hak, pada orang yang berhak. Maka itu diambil, dan diberikan nama Bansos. Maka kita mulai lakukan penantaan untuk bantuan subsidi BBM ini," katanya

Diberitakan sebelumnya, kenaikan harga BBM subsidi yang dilakukan pemerintah membuat seluruh mahasiswa dan kalangan buruh melakukan aksi demo.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, pemerintah tak melarang masyarakat melakukan aksi demo penolakan kenaikan BBM.

Hanya saja, ia meminta agar aspirasi itu disalurkan tanpa melakukan kekerasan.

Baca juga: Dampak Kenaikan Harga BBM, Pengamat Ekonomi: Inflasi Diprediksi Melaju hingga 7 Persen

“Saya kira paham di negara demokrasi aspirasi itu kan boleh disalurkan, karena itu demo tentu bagian dari demokrasi. Tapi yang kita harapkan tidak anarkis tidak menimbulkan kegaduhan disampaikan secara wajar saja,” kata Ma'ruf Amin saat kunjungan kerja di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/9/2022).

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul BBM Naik, Wapres Ma'ruf Amin: Bukan Kenaikan Tapi Penyesuaian atau Normalisasi Harga

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com