Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Flores Timur Imbau Angkot Jangan Dulu Naikan Tarif, Perda Sedang Disiapkan

Kompas.com - 06/09/2022, 18:20 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sedang menyiapkan peraturan daerah (perda) untuk mengatur tarif baru angkutan di wilayah itu.

Dalam pengamatan Pemkab, setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), sejumlah pengusaha angkot menaikkan tarif penumpang secara sepihak.

"Beberapa informasi sudah masuk. Di lapangan sudah ada kebijakan untuk naikkan tarif secara diam-diam. Sebelumnya dalam kota Rp 5.000 per penumpang sudah dinaikkan menjadi Rp 8.000," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Flores Timur, Yitno Wada saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Harga BBM Naik Rp 10.000, Tarif Angkot di Makassar Naik Jadi Rp 8.000

Yitno mengakui, keputusan pengusaha angkot menaikkan tarif tidak bisa dihindari setelah kenaikan harga BBM.

Namun, Yitno mengimbau para pengusaha untuk tidak serta merta menaikkan tarif. Sebab, hingga kini pemerintah sedang menghitung biaya operasional kendaraan (BOK).

"Karena selain hitung BOK kita juga sedang menunggu peraturan Gubernur NTT tentang batas atas tertinggi dan batas atas terbawah untuk kita jadikan dasar dalam penyusunan tarif angkutan yang baru," ujarnya.

Yitno berharap, pemberlakuan tarif baru nantinya berbanding lurus dengan keputusan para pengusaha angkot menaikkan tarif penumpang saat ini.

"Kami akan siapkan perdanya. Mudah-mudahan penyesuaian tarif yang kita lakukan linier. Kalau misalnya hasil kajian itu di bawah yang ditetapkan, maka mereka harus kasih turun. Karena pijakan kita di atas aturan," katanya.

Sebelumnya, harga Pertalite, Solar dan Pertamax resmi naik sejak Sabtu (3/9/2022).

Baca juga: Tarif Angkot di Sumedang Naik Rp 2.000, Dishub: Kenaikan Jangan Lebih dari 30 Persen

Adapun rincian kenaikan tersebut, yakni harga Pertalite Rp 10.000 per liter dari semula Rp 7.650, harga Solar Rp 6.800 per liter, sebelumnya Rp 5.150, harga Pertamax Rp 14.500 per liter dari yang semula Rp 12.500.

Presiden Joko Widodo menyebut, pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujarnya dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com