Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Polisi Mengungkap Kasus Kematian K, Bocah 4 Tahun yang Tewas di Septic Tank

Kompas.com - 05/09/2022, 19:04 WIB
Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Polisi menggelar prarekonstruksi terkait tewasnya K, bocah 4 tahun asal Jambi yang jenazahnya ditemukan di septic tank, Senin (25/8/2022).

Prarekontruksi terbagi dalam 21 adegan, yang dimulai dari ibu korban bersama korban pergi ke warung, lalu korban bermain, selanjutnya korban dinyatakan hilang dan terakhir orangtua korban bersama-sama warga mencari korban.

Baca juga: Mahasiswa Perempuan di Jambi Demo Desak Polisi Usut Kasus Tewasnya Bocah dalam Septic Tank

Pelaksanaan prarekontruksi hanya terfokus pada kejadian Sabtu (23/7/2022). Diketahui bahwa 

Baca juga: Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Septic Tank, Keluarga Serahkan Rekaman CCTV

 

Baca juga: Mayat Bocah 3 Tahun di Septic Tank, Diduga Alami Kekerasan Seksual, Polisi Buru Pelaku

"Harapannya dengan prarekontruksi ini, memudahkan kita menemukan siapa tersangkanya," kata Direskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, di lokasi prarekontruksi, Sabtu (3/9/2022).

Ia mengatakan, dalam prarekontruksi ini, penyidik mendalami peristiwa demi peristiwa korban dan rekannya yang terlihat sedang bermain di berbagai tempat.

Prarrekontruksi melibatkan orangtua korban, kemudian peran pengganti korban dan teman korban, lalu 10 orang saksi lainnya yang mengetahui korban dan rekannya sedang bermain.

Petunjuk lain seperti rekaman kamera CCTV yang diserahkan keluarga rupanya belum membuktikan adanya pembunuhan.

Pasalnya, setelah diperiksa polisi, rekaman kamera CCTV itu menujukkan seseorang yang membawa anak yang mirip dengan korban.

Terkait keterangan polisi ini, ibu korban, Nurlela, juga membenarkan bahwa ada anak yang mirip dengan anaknya. Hanya saja anak itu tubuhnya lebih besar.

Andri mengakui terdapat kendala yang menghambat pengungkapan kasus hingga belum terungkap lebih dari sebulan.

"Yang pasti ada kendala, untuk itu rekan-rekan penyidik tak henti-hentinya melakukan evaluasi termasuk prarekontruksi," kata Andri.

Namun, dari hasil otopsi, menunjukkan adanya tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian dan jejak tindakan kekerasan seksual di bagian intim korban.

Sementara, ibu korban, Nurlela, usai mengikuti prarekontruksi, berharap polisi secepatnya menangkap tersangka.

Sebab sudah lebih dari 40 hari anaknya meninggal dan dirinya terus dilanda ketakutan.

Pihak keluarga, kata Nurlela, menduga ada dua motif pembunuhan, yaitu balas dendam dan predator anak. Dugaan ini berdasarkan riwayat keluarga dan hasil otopsi.

"Kita tentu ada cekcok dengan tetangga. Maka kita menduga ada dua motif pembunuhan, satu dendam, kedua predator anak," kata Nurlela yang tampak lemah usai prarekontruksi.

Harapan agar pelaku segera ditangkap, lantaran Nurlela amat ketakutan saat harus mengantar-jemput dua anaknya ke sekolah.

"Saya tidak mungkin setiap waktu mengawasi anak. Pasti ada juga lengahnya. Nah, di situ kami takut, karena bisa jadi pelaku ada sakit hati sama bapaknya atau saya," kata Nurlela.

Sementara jika motifnya predator anak, para orangtua juga semakin khawatir, karena di tempat itu banyak anak-anak.

"Kalau ada predator anak, itu membuat kami semakin khawatir," kata Nurlela.

Unjuk rasa

Belasan mahasiswa peremuan di Jambi unjuk rasa mendesak kepolisian menangkap pelaku dugaan pembunuhan dan tindak kejahatan seksual terhadap K.

Total ada 18 mahasiswi gabungan dari KAMMI dan GMKI yang melakukan demo di Polda Jambi sejak pukul 10.00 WIB, Senin (5/9/2022).

"Kami minta tangkap pelaku secepatnya, agar kasus serupa tidak berulang," kata Koordinator aksi, Novita Sari.

Tidak hanya menangkap pelaku, penegak hukum harus memastikan perlindungan dan pendampingan untuk keluarga korban.

Selanjutnya lembaga terkait seperti PPA, LPSK, KPAI, dan kepolisian harus bekerja kolaborasi, untuk menjamin hak keluarga korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com