KOMPAS.com - Aksi demo tolak BBM terjadi di sejumlah daerah. Beberapa aksi tersebut sempat diwarnai kericuhan dengan aparat keamanan.
Tidak hanya itu, massa juga sempat memblokade jalan dan bakar ban bekas.
Di Bengkulu, dua mahasiswa dikabarkan terluka saat terjadi kericuhan saat aksi demo tolak BBM di depan gedung DPRD Bengkulu, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Mahasiswa di Palopo Demo Tolak Kenaikan Harga BBM: Senin Kami Turun dengan Massa Lebih Banyak
Kericuhan terjadi saat massa mahassiwa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu mencoba masuk paksa ke dalam gedung DPRD.
Namun aksi itu dihalau aparat keamanan. Ketegangan pun tak terhindarkan. Dua mahasiswa alami luka di bagian dada.
Baca juga: Pengemudi Ojol Protes, Kenaikan BBM Harus Diimbangi Kenaikan Tarif Ojek
"HMI Cabang Bengkulu mendesak pemerintah meninjau kembali rancangan APBN 2022, HMI Cabang Bengkulu menuntut lembaga pemerintah terkait untuk menangkap dan menindak tegas mafia migas yang menyebabkan kebocoran BBM bersubsidi," ujar Rafindo Hasan, koordinator aksi.
Baca juga: Harga BBM Naik, Mahasiswa Makassar Demo dan Blokade Jalan Hingga Malam
Sementara itu, mahasiswa yang tergabung dalam HMI cabang Makassar juga turun ke jalan menolak kebijakan pemerintah soal kenaikan harga BBM.
Para mahasiswa itu memblokade jalan hingga membakar ban bekas di depan sekretariatnya HMI di Jalan Bontolempangan, Sabtu (3/9/2022).
"Kami menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi yang jelas akan menyusahkan masyarakat," kata koordinator aksi, Wahyudi, Sabtu (3/9/2022).
Aksi serupa juga dilakukan sejumlah mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) hingga malam hari Jalan Perintis Kemerdekaan.
Akibatnya, lalu lintas di Jalur Trans Sulsel sempat tersendat. Aksi mahasiswa ini pun berakhir hingga pukul 20.00 Wita.