Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

158.000 Warga Banten Tak Punya Jamban, 77.000 Orang Minum Air Tercemar

Kompas.com - 03/09/2022, 19:32 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 158.000 Kepala Keluarga di Provinsi Banten tidak memiliki jamban yang layak. Dua daerah penyumbang terbanyak yakni Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten, Dadi Ahmad Roswandi kepada wartawan seusai diskusi di Kota Serang, Jumat (2/9/2022)

"Ada 158.000 kepala keluarga yang tidak punya jamban layak di Provinsi Banten, dengan jumlah terbanyak di Pandeglang dan Lebak," ujar Dadi.

Baca juga: Telepon Sang Ayah, Berlyanthi Mengaku Disiksa Majikannya di Arab Saudi, Disetrika hingga Disiram Air Panas

Selain tak memiliki jamban layak, sebanyak 77.000 kepala keluarga tercatat tidak mempunyai akses air minum sehat.

Aktivitas itu, lanjut Dadi, memengaruhi kesehatan masyarakat dan dapat meningkatkan jumlah stunting pada anak di Provinsi Banten.

"Ada 77.000 keluarga yang tidak memiliki akses air minum sehat Itu pengaruh di stunting secara tidak langsung atau disebut pengaruh sensitif," kata dia.

Menurut Dadi, ketika anak usia 6-10 bulan sudah tidak menyusui, orangtua akan memberikan air minum tidak sehat dari sungai yang tercemar limbah rumah tangga, industri, bahkan pertambangan.

"Kalau minum air yang tercemar nanti dia (anak) terjangkit kolera. Buang air besar lama-lama," ujar Dadi.

Baca juga: Warga di Kawasan Industri Bandung Barat Kesulitan Air Bersih

Untuk mencegah dan mencarikan solusi dari permasalahan tersebut, Dadi meminta peran aktif semua pihak untuk bersama-sama mengentaskannya.

Dia mencontohkan, saat Kementrian PUPR membangun jamban untuk dipastikan tepat sasaran dan dapat digunakan dengan fasilitas memadai.

"Jamban dibangun dengan bagus tapi tidak dipakai. Dipastikan ada ketersediaan airnya, gensetnya. Percuma ada jamban tidak ada airnya," tandasnya.

Adimas Afif Belum selesai invasi Rusia di Ukraina, kini kekeringan mengancam wilayah Slovianks Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com