KOMPAS.com - AWP (32), seorang warga sipil asal Temanggung, Jawa Tengah tewas diduga dianiaya oknum anggota TNI di Mako Batalyon Infanteri 411, Salatiga pada Kamis (1/9/2022).
Ia meninggal di RST Salatiga dengan penuh luka diduga karena dianiaya. Saat dikonfirmasi, Kapolres Salatiga membenarkan kejadian tersebut.
Kejadian tersebut berawal saat anggota Bataltyon Infanteri 411 berinisial Pratu RW mengendarai motor dan membonceng istri yang hamil 6 bulan pada Kamis (1/9/2022) sekitar pukul 13.40 WIB.
Mereka pun melintas di Jalan Diponegoro hendak menuju pasar buah di Jalan Taman Pahlawan, Kota Salatiga.
Baca juga: Kronologi Remaja 16 Tahun di Ambon Diduga Dianiaya 10 Oknum TNI, Korban Dituduh Curi Motor Prajurit
Di tengah perjalanan, motor Pratu RW disenggol mobil pikap yang berpenumpang lima pemuda yakni AA (20) warga Magelang, Y (22), AS (23), AF (22), dan AWP (32), warga Temanggung.
Mobil tersebut melaju ke arah Pasar Blauran dan Pratu RW yang membonceng mengikuti dari belakang.
Saat di depan Masjid Pasar Blauran, Pratu RW terlibat cekcok dengan lima pemuda tersebut. Mereka kemudian mengajak Pratu RW berkelahi.
Duel lima lawan satu pun terjadi. Istri Pratu RW yang panik kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke grup WhatsApp satu angkatan suaminya untuk minta bantuan.
Tak lama bantuan pun datang. Lima pemuda tersebut kemudian diamankan di Pasar Sapi Salatiga dan dibawa ke Mako Batalyon Infanteri 411,
Diduga dianiaya, lima orang mengalami luka-luka. Mereka pun dibawa ke RS DKT Salatiga. Empat orang masih dalam perawatan, sementara nyawa AP tak tertolong.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menjelaskan teman satu angkatan Pratu RW anggota TNI Yonif MR 411/6/2 Kostrad Salatiga datang ke lokasi pengeroyokan.
"Kejadian ini sedang ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” kata Brigjen TNI Tatang Subarna dalam siaran pers, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: Putranya Diduga Dianiaya 10 Oknum TNI, Sang Ayah: Anak Saya Memang Salah, tapi Bukan Begitu Caranya
Ia mengatakan Pratu RW mengalami luka-luka dan bengkak di bagian wajah hingga harus dirawat di RST Dr Asmir Salatiga.
Menurutnya Pratu RW dikeroyok lima pemuda bertato dan pelaku diduga dalam pengaruh miniman keras.
"Pratu RW sempat dibentak, namun yang bersangkutan tidak menghiraukan dan sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW dihentikan oleh sdr. Argo Wahyu Pamungkas (AWP) serta melakukan pengeroyokan bersama keempat temannya tersebut," ujarnya.