BENGKULU, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana (Kalasa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, mengumumkan kerugian materi bencana banjir dan longsor menerpa Provinsi Bengkulu mencapai Rp 148 miliar.
Data terbaru disampaikan Jaduliwan, terdapat 6.700 kepala keluarga terdampak banjir, 7 kabupaten terdampak, 21 jembatan rusak, 1 rumah sakit terendam, 19 fasilitas pendidikan terendam.
"Itu data per hari ini, Jumat (2/9/2022)," kata Jaduliwan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/9/2022).
Terkait status bencana Pemprov Bengkulu saat ini sedang diproses pada bagian hukum sebagai upaya membantu kabupaten/kota yang terkena bencana.
Guna menanggulangi bencana pihaknya saat ini sedang melakukan perhitungan dalam perencanaan Belanja Tidak Tetap (BTT).
Ia jelaskan koordinasi dan komunikasi pada BPBD seluruh kabupaten/kota dilakukan secara intensif agar korban banjir mendapatkan penanganan.
Pegiat kebencanaan Bengkulu, Agus Widianto ingatkan pemerintah banyaknya warga terdampak ini dibutuhkan manajemen bencana yang baik terutama pemenuhan kebutuhan dasar penyintas di masa tanggap darurat.
Baca juga: Banjir Bengkulu, Sejumlah Jembatan Rusak dan Hanyut Tersapu Banjir
"Menghadapi potensi bencana ke depan, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten harus melakukan upaya, terutama saat masa tanggap darurat, mencakup penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana. Pemenuhan kebutuhan dasar dan perlindungan terhadap kelompok rentan agar perlindungan kepada penyintas dapat dilakukan secara optimal," ungkap Agus Widianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (1/9/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.