Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Kematian Pria yang Ditemukan Mengambang dan Terikat di Karanganyar

Kompas.com - 31/08/2022, 20:46 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Hasil autopsi kasus penemuan mayat terikat di aliran Sungai Siwaluh, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, telah diungkap polisi.

"Penyebab kematiannya karena tenggelam mengakibatkan mati lemas," kata Ps Kasubsi Penmas Humas Polres Karanganyar, Bripka Sakti, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Hasil Autopsi, Kopda Muslimin Diduga Meninggal karena Racun, Tak Ada Luka Kekerasan Fisik

Sebelumnya, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) melakukan autopsi sejak penemuan mayat, pada Minggu (21/8/2022).

Jenazah Ngadiman (63) ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Siwaluh, Karanganyar, Jawa Tengah, tak jauh dari rumahnya.

Langkah selanjutnya, kepolisian melakukan uji toksikologi untuk memastikan ada tidaknya kandungan racun pada tubuh korban dan hasilnya akan keluar dalam 4 minggu ke depan.

Sambil menunggu hasil uji toksikologi, Polres Karanganyar melakukan pendalaman penyidikan terkait adanya ikatan pada tubuh korban.

"Kami juga belum bisa menyimpulkan apakah korban ini bunuh diri, dibunuh atau bagaimana," ujarnya.

Baca juga: Kematian Terduga Kasus Narkoba Usai Ditangkap, Polda Sumbar Tunggu Hasil Autopsi

"Melakukan klasifikasi terhadap 9 orang saksi dilakukan oleh penyidik Satreskrim Polres Karanganyar, selain itu juga mengamankan barang bukti," jelasnya.

Barang bukti yang diamankan di antaranya satu buah kaos lengan pendek warna putih milik korban.

Kedua, dua utas tali rafia warna hitam yang panjangnya kurang lebih 180 sentimeter dan 70 sentimeter.

Selanjutnya, penyelidik tetap melakukan klasifikasi terhadap saksi-seksi yang lain dan melakukan penyelidikan lanjutan.

Diberitakan sebelumnya, hasil pemeriksaan sementara, diungkap bahwa sebelum ditemukan mengambang dalam keadaan terikat, kakek berumur 63 tahun itu sempat terlihat berjalan ke arah sungai.

"Jadi begini, salah satu tetangga korban, mengetahui bahwa Pak Ngadiman ini keluar rumah mengarah ke sungai jalan kaki tanpa membawa sesuatu dan sendirian," ujar Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Setiyanto, Senin (22/8/2022).

AKP Setiyanto menjelaskan dari pengakuan saksi, korban juga tidak memiliki riwayat sakit.

Sementara itu, analisis sementara oleh Satreskrim Polres Karanganyar menunjukkan, ikatan tali pada tubuh korban diduga disengaja.

"Kalau menurut analisa kami ikatan itu diikat disengaja dan ini masih didalami. Ikatan kaki tidak terlalu kencang, posisi kaki menempel merapat, tali simpulnya simpul hidup.  Tangannya posisi ke belakang tapi longgar. Saat dievakuasi, tangan kanannya lepas cuma menempel di badan. Posisi yang tangan satunya itu kiri simpul mati menggunakan tali rafia warna hitam," papar Setiyanto. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com