SOLO, KOMPAS.com - Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menemukan darah dan organ tubuh anjing mengalir ke Sungai Bengawan Solo setiap hari yang diduga berasal dari usaha rumah jagal ilegal di Solo.
Hal ini diketahui dari hasil investigasi DMFI dalam mengungkap operasi perdagangan daging anjing di sepanjang Sungai Bengawan Solo belum lama ini.
Koordinator dan Perwakilan Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Solo, Mustika mengatakan, darah dan limbah kotoran dari rumah jagal anjing yang ilegal mengalir ke sungai dari hulu sungai.
Baca juga: Kasus Gigitan Anjing di Ende Meningkat, 11 Warga Positif Rabies
Ironisnya, di sungai tempat pembuangan limbah kotoran dari rumah jagal anjing tersebut digunakan anak-anak bermain, mencuci dan memancing ikan.
"Sungai itu sering digunakan anak-anak bermain, orang-orang mencuci pakaian dan alat masak mereka, serta memancing ikan," kata Mustika di Solo, Jawa Tengah, Rabu (31/8/2022).
Dia mengatakan darah dan limbah kotoran dari rumah jagal anjing yang illegal mengalir ke sungai berasal dari tiga rumah jagal.
Koalisi DMFI telah mendokumentasikan bukti-bukti dan menyerahkannya ke Pemkot Solo maupun kota dan kabupaten lainnya serta para pemimpin daerah di Indonesia.
"Memperingatkan akan adanya resiko yang ditimbulkan perdagangan ini dalam penyebaran penyakit zoonosis, terutama rabies," ungkap dia.
Dikatakannya berdasarkan hasil investigasi tim DMFI sebagian besar anjing yang dipakai untuk memenuhi permintaan daging anjing di Jawa Tengah berasal dari Jawa Barat.
Secara ilegal anjing itu diselundupkan ke rumah- rumah jagal di Jawa Tengah. Adapun permintaan terbanyak berasal dari Kota Solo.
Baca juga: Tembak Anjing hingga Mati di Bali, Tiga Pria Ditangkap Polisi
"Bertahun-tahun melakukan investigasi, tetap saja sangat mengejutkan melihat betapa kejamnya perdagangan daging anjing. Melihat Sungai Bengawan Solo terkontaminasi dengan darah dan sisa potongan anjing yang dibunuh dengan kejam," kata dia.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, sudah menerima laporan tersebut dan menerjunkan tim ke lokasi yang diduga sebagai lokasi pembuangan darah dan kotoran jagal anjing.
"Tim ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Sudah ketahuan orangnya siapa yang membuang," kata Gibran.
Menurut Gibran akan ada sanksi yang diberikan agar perbuatan serupa tidak kembali terulang.
"Nanti ada (sanksi). Tujuannya ke sana kan itu," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.