Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Ajaran Samin di Blora dari Kacamata Jakarta dan Perkembangannya bagi Anak Muda

Kompas.com - 30/08/2022, 16:04 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Ajaran Samin Surosentiko memang sangat identik dan berkembang luas di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dan sekitarnya.

Keberadaan ajaran Samin di beberapa tempat tersebut menjadikan kabupaten ini dijuluki sebagai Kota Samin.

Bahkan, Saminista yang terinspirasi dari kata "Samin" dijadikan sebagai nama kelompok suporter sepak bola yang ada di Kabupaten Blora ini.

Baca juga: Peringati Malam Kemerdekaan, Jajaran Petinggi Blora Tonton Film Samin Surosentiko

Untuk memperkuat dan memastikan diri bahwa Blora Kota Samin, para aparatur sipil negara (ASN) mengenakan baju adat tersebut tiap tanggal 15 setiap bulannya.

Samin, sebagai tokoh pahlawan, budaya, dan ajaran, mampu menarik masyarakat dari luar daerah untuk datang dan mengunjungi tempat-tempat yang masih ditempati komunitas Samin.

Seorang doktor psikologi sosial politik, Muhammad Faisal, rela meluangkan waktunya selama beberapa hari untuk mengetahui atau mencari tahu tentang Samin di tempat asalnya, yakni di Kabupaten Blora.

Sebagai orang yang tinggal di ibu kota Jakarta dan baru pertama kali berjumpa dengan masyarakat Samin, Faisal menganggap masyarakat tersebut sebagai kelompok masyarakat yang mandiri dan mempunyai akar sejarah yang kuat.

"Mereka terus punya komitmen tanpa paksaan untuk hidup dengan gaya hidup yang kalau istilah orang Jakarta sustainable, berkelanjutan," ucap Faisal saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.

"Kalau di Jakarta sekarang lagi ada fenomena healing lewat yoga, lewat meditasi dan berbagai terapi lainnya, aku lihat masyarakat Samin ya seperti orang yang healing, orang yang bahagia yang dengan kesederhanaan itu, " imbuh dia.

Baca juga: Peringati HUT Ke-72 Jateng, Bupati Blora Kenakan Pakaian Adat Sikep Samin

Faisal yang juga merupakan founder Youth Laboratory Indonesia menjelaskan, keberadaan masyarakat Samin masih sangat relevan untuk dikembangkan ataupun dipelajari oleh anak-anak muda masa kini.

Menurutnya, anak-anak muda yang saat ini cukup rentan dengan istilah insecure, dapat melepaskan kondisi tersebut salah satunya dengan berkunjung ke tempat masyarakat Samin berada.

Istilah insecure sendiri dapat diartikan sebagai kondisi mental yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, cemas, dan takut secara berlebihan mengenai suatu hal.

"Ya, makanya kemarin ketika melihat (masyarakat Samin), aku sebagai orang yang tinggal di ibukota dan sering berkunjung ke kota-kota besar, yang sekarang banyak kecemasan anak muda, masyarakat Samin ini bisa menjadi tempat healing, lewat ajaran-ajaran sikapnya, dan perilaku yang sebetulnya sederhana dan sangat Indonesia sekali," terang dia.

Founder Youth Laboratory Indonesia, Muhammad Faisal saat berbincang dengan kelompok pemuda Blora di Omah Talang Bocor, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada 24 Agustus 2022.KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA Founder Youth Laboratory Indonesia, Muhammad Faisal saat berbincang dengan kelompok pemuda Blora di Omah Talang Bocor, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada 24 Agustus 2022.

"Jadi enggak perlu kita belajar yoga yang dari asing, setelah di dalam negeri kita punya kearifan yang bisa menyembuhkan juga," sambungnya.

Baca juga: Bertahan Hidup dengan Ajaran Samin

Dirinya menambahkan, komunitas Samin dan semacamnya sangat banyak dijumpai di wilayah Indonesia. Seperti di Jawa dengan ajaran kejawen, di Sunda dengan ajaran Sunda Wiwitan, atapun di Banten dengan masyarakat Baduinya.

"Itu kan banyak variannya dan semua rasanya filosofinya ketuhanan dan sekaligus juga hidup harmonis sesama manusia, dan dengan alam," ujar dia.

Lebih lanjut, penulis buku Generasi Phi dan buku Generasi Kembali ke Akar tersebut menilai ajaran Samin akan mampu berkembang lebih luas lagi pada zaman modern ini.

"Ya masih relevan karena konteksnya tantangan terbesar Abad 21 kan lingkungan hidup, masalah iklim ya. Jadi masyarakat yang bisa bijak dan tahu mengolah alam dengan baik, berperilaku tidak ekspansif, tidak mengakali sesama manusia, itu yang rasanya malah dicari sebagai komunitas yang nanti akan bertahan dalam masa-masa sulit itu," jelas dia.

Selain berkunjung ke komunitas Samin, Faisal yang juga seorang Youth Researcher tersebut juga mengunjungi dan berbincang dengan Soesilo Toer, adik dari sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com