KOMPAS.com - Kasus dukun palsu di Pekalongan, Jawa Tengag, yang diduga memaksa seorang ibu inses dengan anak kandung dan memotong bagian tubuhnya menjadi sorotan.
Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria menjelaskan, modus pelaku adalah meminta korban untuk melakukan ritual nyeleneh dengan maksud untuk membersihkan aura yang negatif.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta pendukungnya untuk berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam mendukung capres cawapres di Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan saat kegiatan Musyawarah Rakyat (Musra) I Jawa Barat di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022).
Berikut ini berita populer regional secara lengkap:
Afrizal, pria warga Riau, ditangkap diduga melakukan penipuan berkedok pengobatan tradisional.
Menurut polisi, pelaku memaksa korban berhubungan badan sedarah alias inses antara korban dengan anak kandungnya.
Tak hanya itu, korban juga diminta memotong anggota tubuh. Selain itu, korban diminta merekam saat mandi untuk mengirim videonya ke pelaku.
Baca berita selengkapnya: Cerita Dukun Palsu Paksa Seorang Ibu Inses dengan Anaknya dan Potong Bagian Tubuhnya
Lagi, Jokowi meminta pendukungnya di Bandung untuk bijak dalam menentukan dukungan saat Pilpres 2024 nanti.
"Kade(hati-hati), ulah gurung gusuh (jangan tergesa-gesa), ulah buru-buru, ulah lepat (jangan keliru), jangan salah kita menentukan siapa (calon presiden dan wakil presiden). Setuju? Saya titip, hati-hati," kata Jokowi dalam sambutannya, Minggu siang.
Jokowi menjelaskan, imbauan tersebut tidak lepas dari riuhnya pertanyaan pertanyaan kepada dirinya tentang sosok calon presiden yang akan dia dukung di ajang Pilpres 2024 mendatang.
Baca berita selengkapnya: Jokowi: Jangan Buru-buru, Jangan Salah Memilih Pemimpin
Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta Kamal Riswandi menjelaskan, upaya pencarian Tim SAR Gabungan terhadap Catur Prasetyto, korban laka laut asal Semarang, sudah sesuai prosedur dan maksimal.