Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Neraca Perdagangan Antardaerah Jatim Surplus Rp 233 Triliun pada 2021, Khofifah: Harus Proaktif Datangi Daerah

Kompas.com - 26/08/2022, 09:32 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya sempat mengalami defisit perdagangan ekspor luar negeri pada 2021 karena kelangkaan kontainer sehingga ekspor ke luar negeri Jatim agak terhambat .

Namun pada tahun yang sama, neraca perdagangan antardaerah Jatim surplus Rp 233,02 triliun. Tren positif ini dilanjutkan perolehan neraca perdagangan Jatim dengan antarprovinsi dan pulau yang mencapai Rp 151 triliun pada semester I-2022.

Khofifah pun menilai, potensi yang harus dimanfaatkan antara masing-masing daerah di Indonesia sangat besar.

Selain itu, kata dia, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, pasar akan dibanjiri produk luar negeri. Padahal, produsen dalam negeri memiliki kemampuan untuk memenuhinya.

“Kita harus saling proaktif mendatangi daerah-daerah, karena pasar kita sangat besar potensinya. Jika tidak kita manfaatkan, maka pihak luar negeri  yang akan menguasai pasar,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Khofifah Lepas Ekspor 25 Ton Kakap Merah ke Dominika dan Olahan Udang ke Jepang

Hal tersebut diungkapkan Khofifah saat memimpin gelaran Misi Dagang dan Investasi antara Jatim dan Sulawesi Utara (Sulut) di Sintesa Peninsula Hotel, Kamis (25/8/2022).

Oleh karenanya, Khofifah menjalankan misi dagang dan investasi untuk mengungkit neraca perdagangan dan kerja sama strategis antardaerah.

Tak hanya itu, program tersebut juga menjadi salah satu harapan bagi daerah untuk mengendalikan laju inflasi.

Khofifah mengatakan, sesuai arahan Gubernur Bank Indonesia yang mengatakan bahwa laju inflasi dapat dikendalikan, salah satunya melalui peningkatan kerja sama antardaerah.

“Sebelum arahan ini muncul Jatim sudah keliling. Kami terus gerilya untuk memperkuat kerja sama antardaerah melalui misi dagang sejak 2019,” katanya.

Selama misi dagang tersebut dilaksanakan, Khofifah mengakui adanya antusiasme yang kuat baik dari pelaku usaha dan pembeli di Manado.

Baca juga: Dinilai Tingkatkan Kompetensi ASN, Khofifah Diangkat Jadi Widyaiswara Kehormatan

Gubernur Perempuan Pertama di Jatim itu menilai, antusiasme juga tampak dalam misi dagang dan investasi di Kota Manado Sulawesi Utara ini.

Hal tersebut terlihat dari transaksi yang dimulai pukul 09.00 WITA dengan serangkaian perkenalan pedagang kedua provinsi serta peragaan busana tenun dan batik dari kedua provinsi.

Sementara pembukaan dilakukan pada pukul 11.45 WITA, ditandai dengan pemukulan alat musik khas Sulut berupa Tambor oleh Khofifah dan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Steven Kandouw.

Delapan jam berikutnya atau pada pukul 18.00 WITA, transaksi ditutup. Tercatat, terdapat 40 transaksi dengan jumlah mencapai Rp 159 miliar.

Dalam misi dagang kali ini, Khofifah membawa 38 pelaku usaha asal Jatim untuk memasarkan hasil usahanya, seperti produk tas anyam, produk tile (granit dan keramik), batik tulis, jasa kepelabuhanan, olahan ikan, olahan kopi dan cokelat, hingga berbagai produk hortikultura.

Sementara itu, Provinsi Sulut menghadirkan sebanyak 100 pelaku usaha yang bergerak di berbagai bidang, antara lain olahan ikan atau frozen food, arang batok kelapa, rempah, produk hortikultura, gula aren, dan sarang burung walet.

Baca juga: Soal Pembakaran Rumah di Jember, Khofifah: Akar Masalahnya adalah Kepemilikan Kebun Kopi

Potensi kerja sama strategis

Khofifah menambahkan, industri manufaktur di Jatim memiliki kontribusi besar lebih dari 30 persen. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi potensi kerja sama strategis antara Jatim dengan Sulut.

“Misi dagang dan investasi artinya peluang untuk berinvestasi, baik dari Jatim ke Sulut maupun sebaliknya sama pentingnya. Kenapa? Industri manufaktur di Jatim itu lebih 30 persen,”  katanya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com