Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Ma’ruf, Ph.D
Dosen Universitas Paramadina

Dosen Universitas Paramadina. Peneliti Pancasila dan Isu-Isu Kontemporer.
Direktur Real Thinkers Institute (RTI).

HUT Ke-77 Kemerdekaan Indonesia dalam Waktu Jayapura

Kompas.com - 22/08/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 1945.
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta."

BEGITU deklarasi suci proklamasi negara Indonesia tertulis. Ikatan itu atas nama bangsa Indonesia. Sebuat entitas dan visi baru. Menyatakan kemerdekaanya sebagai mahluk setara dan suci di hadapan Tuhan.

Kekuasaan yang diatur oleh ikatan kesucian akan dibereskan dalam waktu seefektif mungkin.

Proklamasi adalah pra kontrak legal, waktu (tempo) dimaknai secara normatif. Tanggal 18 Agustus 1945, UUD 1945 baru dilegalkan, menyempurnakan Proklamasi. Deklarasi “kemerdekaan” ditegaskan kembali secara imperatif atas nama hak.

Mewajibkan bangsa Indonesia secara legal mengenyahkan penjajahan karena menghilangkan dan merusak kesucian diri (martabat) manusia. Kemerdekaan artinya bebas dari dan memutus rantai penindasan.

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

Selanjutnya ungkapan rasa syukur, menggantungkan bangsa dan negara sebagai alam kemungkinan pada alam kemutlakan total Tuhan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Begitulah kemerdekaan bagi bangsa dan individu oleh para pendiri bangsa, ditulis secara legal, berkelas, dan memiliki insting konstitusi cita rasa tinggi bertaraf internasional.

Proklamasi dan konstitusi dimaknai secara teologis akibat curahan rahmat Tuhan. Bukan mutlak hasil manusia.

Proklamasi Kemerdekaan dalam bingkai waktu dan tempat, dalam kehidupan dan kematian bangsa Indonesia.

Kehidupan dan kematian bagi founding father adalah ciptaan Tuhan, keduanya adalah makhluk. Teks proklamasi, implikasinya dengan demikian bermakna sosiologis, yuridis dan teologis.

Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia baru saja diperingati. Tepat hari Rabu 17 Agustus 2022, 19 suro, pasaran kliwon, 1956 (Jawa). Tanggal 20, Cit Gwee 2573 (Cina). Tanggal 19 Muharram 1444 Hijriyah (Islam), 26 Murdad 1401 (Persia). Masehi, Jawa, Hijriyah, Cina, Persia adalah nama penanggalan. Penanda waktu.

Jutaan orang dengan beragam latar, berlomba memaknai waktu dan menandainya (penanggalan). Tanggal 17 Agustus adalah waktu peringatan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Momentum nilai sakral, tonggak awal berdirinya negara. Waktu adalah nilai suci bagi bangsa dan negara. Sebagaimana tertulis dalam tek proklamasi.

Tapi semenjak negara sudah berdiri, pemaknaan waktu mengalami desakraliasi. Waktu menjadi momen kapitaliasi.

Segala wajah wilayah geografi, kekayaan alam, lalu lalang manusia dihitung dalam satuan waktu. Pemerintah dan swasta pada setiap era berlomba menumpuk kekayaan dalam kecermatan waktu.

Efisien dan efektif adalah kata kunci memanfaatkan waktu. Memanfaatkan waktu yang sedikit dengan pertimbangan pemasukan sebanyak-banyaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com