SUMBAWA, KOMPAS.com - Sebanyak 43 desa yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.
Aktivitas 69.668 warga yang menghuni 43 desa itu menjadi terhambat. Seperti mencuci piring, pakaian, mandi, minuman ternak, bahkan untuk minum dan memasak sehari-hari masyarakat membutuhkan bantuan air bersih dari pemerintah.
Lis (43), warga Dusun Labuhan Ala, Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, mengatakan, pihaknya sehari-hari menanti penyaluran air bersih agar bisa beraktivitas di dapur dan kamar mandi.
Baca juga: Diduga Jadi Bandar Judi Online, Oknum ASN di Sumbawa Dibekuk Polisi
"Desa kami dekat laut, otomatis kami memiliki sumur tapi airnya tawar. Saat musim kemarau, air sumur kami kering," sebut Lis.
Ia berharap, bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa bisa berkelanjutan selama musim kemarau ini. Hal itu karena harga air bersih cukup mahal.
Baca juga: Rugikan Negara Rp 170 Juta, Kades dan Ketua BPD di Sumbawa Ditahan Jaksa
Kepala Bidang Kedaruratan pada BPBD Kabupaten Sumbawa, Rusdianto mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih ke titik rawan kekeringan di 43 desa.
"Sudah banyak titik-titik sumur warga yang telah kering disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak bersahabat," kata Rusdianto saat dikonfirmasi, Minggu (21/8/2022).
Rusdianto menjelaskan, Sumbawa mengalami musim kemarau basah, yakni masih turun hujan pada dasarian tertentu.
"Kami tetap siaga jika masyarakat membutuhkan bantuan air bersih, tim kami akan segera menuju lokasi," ujar Rusdianto.
Ia memastikan, penyaluran air bersih ke daerah kekeringan masih mencukupi. Rusdianto berharap masyarakat tidak panik.
"Tolong menampung air bersih di tandon dan berhemat dalam penggunaannya," pungkas Rusdianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.