Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

191 Hektare Cagar Alam Wae Wuul Kawasan Perlindungan Komodo Terbakar

Kompas.com - 20/08/2022, 11:22 WIB
Nansianus Taris,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Cagar Alam Wae Wuul yang menjadi bagian dari World Heritage sebagai Kawasan perlindungan Komodo, di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, terbakar pada Jumat (19/8/2022). Luas kebakaran mencapai 191 hektare.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Arief Mahmud menjelaskan, petugas Resort Labuan Bajo, Balai Besar KSDA NTT menerima laporan dari masyarakat Kampung Menjaga, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Warga melaporkan telah terjadi kebakaran di Kawasan Cagar Alam Wae Wuul tepatnya di sekitar Gunung Kemuh, Gunung Menjerite, Talbalo dan Kampung Mboeras pada titik koordinat 8°33'29,0" LS dan 119°49°33,6” BT.

Berdasarkan informasi yang diperoleh petugas dari masyarakat, kebakaran diperkirakan mulai terjadi pada pukul 17.30 Wita.

Baca juga: Kebakaran Pabrik di Gunung Putri Kembali Membesar Jumat Malam, Tim Damkar Larutkan Deterjen ke Tangki untuk Jinakkan Api

"Awal kebakaran terpantau mulai dari Gunung Menjerite dan api menyebar ke wilayah Mboeras, Gunung Kemuh, serta Talbalo," kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (22/8/2022) pagi.

Menindaklanjuti informasi dari masyarakat tersebut, petugas lapangan Resort Labuan Bajo melaporkan kepada Kepala SKW III, Kepala Bidang II dan Kepala Balai Besar KSDA NTT.

Kemudian Kepala Balai Besar KSDA NTT memerintahkan seluruh jajaran untuk berkoordinasi dengan para pihak, antara lain Pemerintah Desa Macang Tanggar, Polsek Komodo, Anggota Masyarakat Mitra Polhut, Anggota Masyarakat Peduli Api, dan pemuda kampung untuk bersama-sama memadamkan api ke lokasi kejadian kebakaran hutan.

Ia melanjutkan, kebakaran itu terjadi berturut-turut pada pukul 01.00 Wita, 02.45 Wita, dan 04.45 Wita. Api di sekitar Kampung Mboeras, Gunung Kemuh dan Talbalo telah dapat dipadamkan.

Lokasi yang terbakar, merupakan padang rumput dan ilalang.

"Luas kebakaran kurang lebih 191 hektar. Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh petugas di lapangan," kata dia.

Ia mengatakan, petugas lapangan Resort Labuan Bajo dan para pihak yang terlibat dalam pemadaman kebakaran.

Mereka berjibaku dengan peralatan yang terbatas guna memadamkan api sampai ke puncak gunung dan mencegah meluasnya kebakaran di Kawasan Cagar Alam Wae Wuul.

Baca juga: Kebakaran di Gunung Kemeu Labuan Bajo NTT, Api Disebut Mendekat ke Pemukiman Warga

“Cagar Alam Wae Wuul merupakan bagian dari World Heritage sebagai Kawasan perlindungan Komodo dan satwa dilindungi lainnya. Oleh karena itu diharapkan agar para pihak bersama-sama tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan, khususnya di musim kemarau ini," ungkap dia.

Ia menambahkan, tidak ada kematian satwa dan tegakan pohon yang terbakar akibat kebakaran tersebut.

Pihaknya telah menginstrusikan kepada seluruh jajaran Balai Besar KSDA NTT di lapangan untuk meningkatkan intensitas patroli pada area-area rawan kebakaran serta berkoordinasi dengan para pihak termasuk BPBD setempat terkait upaya pencegahan kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com