Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bupati Arief Berikan Respons Positif akan Rencana IPB Dirikan Sekolah Peternakan Rakyat di Blora

Kompas.com - 19/08/2022, 21:12 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabupaten Blora akan menjadi lokasi pendirian Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang diinisiasi oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sekolah yang didirikan dalam rangka sesarengan mbangun atau bersama membangun sektor peternakan itu rencananya akan dilaksanakan di Desa Palon, Kecamatan Jepon dan Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah.

Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Peternakan IPB Muladno saat menggelar sosialisasi kepada para camat, kepala desa (kades), dan petani peternak di hall atau aula pertemuan Hotel Al-Madina Blora, Jumat (19/8/2022).

Pendirian sekolah peternakan tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan memorandum of understanding (MoU) kesepakatan bersama antara Bupati Blora Arief Rohman dengan Rektor IPB Arif Satria, Jumat (22/7/2022).

Menanggapi maksud baik IPB, Bupati Arief Rohman mengucapkan terima kasih kepada Muladno dan tim yang beranggotakan para dosen IPB Bogor asli Blora yang telah bersedia hadir memberikan ilmu peternakan kepada peternak lokal.

Baca juga: Dinas Peternakan Kembalikan 16 Sapi Milik Peternak di Sumedang yang Sempat Dirampas Ormas

“Pak Kades, dan para peternak yang sudah hadir harus bersungguh-sungguh mengikuti program ini. Nek ra berhasil nanti tak coret (kalau tidak berhasil nanti saya coret). Tidak akan dikasih bantuan program pengembangan peternakan atau lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/8/2022).

Oleh karena itu, Arief kembali meminta agar perangkat daerah dan peternak untuk serius mempelajari ilmu dari IPB.

Apalagi program yang diberikan tersebut berasal dari anggaran IPB dan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Untuk itu, modal yang telah diberikan ini kalau bisa nanti kami skema pinjaman bunga rendah. Kalau pinjaman itu ada tanggung jawab mengembalikan. Namun, kalau bantuan pasti habis tidak berkelanjutan,” ucap Arief.

Ia berharap, potensi peternakan sapi di Kabupaten Blora benar-benar bisa berkembang untuk mendorong kesejahteraan para peternak.

Baca juga: Puing Pesawat Diduga Space-X Jatuh di Peternakan Domba di Australia

Sebab, menurutnya, selama ini masih banyak peternak yang beternak hanya sekadar rojo koyo atau untuk tabungan semata. Apabila mereka butuh dana, maka ternaknya dijual begitu saja.

“Padahal kami punya populasi sapi terbesar di Jawa Tengah (Jateng). Kami punya mimpi SPR ini nanti tidak hanya di Kecamatan Jepon dan Japah saja,” imbuh Arief.

Namun, lanjut dia, ke depannya setiap kecamatan bisa memiliki SPR. Oleh karenanya, SPR Jepon dan Japah harus sungguh-sungguh dilaksanakan sebagai contoh awal.

Arief mengaku tertarik dengan SPR karena beberapa tahun lalu mendengar kisah sukses peternakan yang justru berasal dari kabupaten sebelah.

Sementara itu, kata dia, Blora yang memiliki potensi besar justru belum mempunyai SPR.

Baca juga: Peringati HUT Ke-77 RI, Bupati Blora Berkunjung ke Rumah Veteran dan Purnawirawan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com