MARABAHAN, KOMPAS.com - Sebuah kapal yang mengangkut 100 ton high sulphur fuel oil (HFSO) tenggelam di Sungai Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel).
HFSO merupakan jenis oli yang biasa digunakan untuk mesin-mesin kapal.
Akibat dari kejadian itu, Sungai Alalak tercemar oli dan menghitam sepanjang beberapa ratus meter.
Bahkan, tumpahan oli sudah memasuki wilayah Banjarmasin Utara yang memang berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesap memastikan, jika seluruh tumpahan oli tersebut berasal dari kapal pengangkut yang tenggelam.
"Tumpahan oli akibat kapal pengangkut oli itu karam," ujar Alive Yoesap, dalam keterangan yang diterima, pada Sabtu (13/8/2022).
Menindaklanjuti temuan tumpahan oli yang mencemari Sungai Alalak, DLH Kota Banjarmasin kata Alive, sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, baik dari Polres Barito Kuala maupun Polresta Banjarmasin.
Laporan ke kepolisian itu untuk meminta pertanggung jawaban pemilik kapal ataupun perusahaan untuk segera melakukan pembersihan oli di Sungai Alalak.