Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicopot karena Video ala Citayam Fashion Week, Camat Payakumbuh: Saya Legawa

Kompas.com - 09/08/2022, 11:44 WIB
Perdana Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Camat Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Dewi Novita mengaku legawa setelah dicopot dan diberi peringatan usai unggah video ala Citayam Fashion Week.

"Saya legawa karena ini keputusan pimpinan," kata Dewi Novita yang dihubungi Kompas.com, Selasa (9/8/2022).

Dewi mengaku tidak akan menuntut karena telah dicopot, kendati ada program yang akan diikutinya.

"Saya batal ikut lomba camat berprestasi di provinsi karena saya tidak camat lagi," ucap Dewi.

Baca juga: Aksi di Video ala Citayam Fashion Week Dianggap Tak Sopan, Ini Kata Camat Payakumbuh Timur

Menurut Dewi, video yang diunggahnya hanya bertujuan untuk memancing kreativitas kaum muda.

Sebelumnya diberitakan, Camat Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Dewi Novita dicopot dari jabatannya usai mengunggah video fashion ala Citayam Fashion Week di Media Sosial.

Dewi dicopot dari jabatannya sebagai Camat Payakumbuh Timur terhitung, Jumat (5/8/2022) lalu dan dirotasi sebagai Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Camat itu sengaja membuat video yang kemudian diunggah ke media sosial pribadinya dan akhirnya menjadi viral.

Baca juga: Curhat Camat Payakumbuh Dicopot Usai Buat Konten ala Citayam Fashion Week

Dewi mengatakan, video itu dibuat di Simpang Benteng, tanpa disertai acara.

"Itu hanya saya sendiri yang bergaya ala Citayam Fashion Week. Tidak ada acara," ujar Dewi.

Dewi tidak tahu kenapa akhirnya hal itu menjadi masalah sehingga dicopot dari jabatan Camat Payakumbuh Timur dan dirotasi menjadi Sekretaris Satpol PP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com