Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Jalur Pikap Masuk Jurang di Ciamis Rawan Kecelakaan, Berikut Deretan Kejadiannya

Kompas.com - 08/08/2022, 23:29 WIB
Reni Susanti

Editor

CIAMIS, KOMPAS.com - Lokasi kecelakaan maut pikap masuk jurang di Ciamis yang menewaskan 8 orang ternyata rawan kecelakaan. Sebelumnya, ada beberapa kecelakaan di jalur tersebut yang juga memakan korban jiwa.

Sebelum kecelakaan pikap, 3 bulan lalu, bus pariwista menabrak 4 rumah di jalur Panjalu-Panumbangan.

Pada hari Sabtu (21/5/2022) sekitar pukul 18.00 malam, bus pariwisata DK 7307 WA yang membawa rombongan peziarah dari Situ Lengkong Panjalu baru saja 3 km bergerak dari arah lokasi wisata religi tersebut.

Baca juga: Jalan Berbelok, Mobil Pikap yang Tewaskan 8 Orang di Ciamis Melaju Lurus dan Masuk Jurang

Saat itu, bus wisata membawa 40 orang lebih penumpang yakni peziarah asal Balaraja Tangerang. Sopir tak bisa mengendalikan kendaraannya hingga mengalami kecelakaan.

Bus pun menghantam 4 rumah warga di Dusun Paripurna, Desa Payungsari, Panumbangan, 4 sepeda motor, dan 4 mobil ringsek.

Empat orang meninggal dunia yakni 3 orang warga dan seorang penumpang bus. Puluhan orang mengalami luka-luka.

Sebelumnya, pada Minggu (30/1/2022) sekitar pukul 09.00 mobil kijang kapsul E 1737 KT yang membawa rombongan keluarga dari Dusun Cijauh, Desa Sindangpanji, Cikijing, Majalengka terbang masuk jurang sedalam 25 meter di belokan Blok Pasir Haur Simpar Atas, RT 68/23, Dusun Simpar, Desa/Kecamatan Panjalu.

Dari 13 penumpang kijang kapsul meninggal dua orang menyusul kejadian tersebut. Korban merupakan rombongan keluarga dari Cikijing yang mengantarkan anaknya yang akan masuk kuliah di Tasikmalaya.

Jalur jalan Maniis/Cikijing-Sukamantri-Panjalu maupun Panjalu-Panumbangan merupakan jalan provinsi yang rawan kecelakaan.

Kondisi jalan sempit, menurun banyak belokan dan tikungan tajam. Ciri khas daerah pebukitan ada tebing dan jurang di sepanjang jalan yang ramai lalu lintas kendaraan tersebut.

Baca juga: Tahlil dan Tangis Iringi Pemakaman Rumli, Korban Kecelakaan Maut Ciamis

“Jalur jalan Maniis Cikijing-Sukamantri ini memang rawan kecelakaan. Di belokan Blok Werkit ini saja dalam dua tahun ini sudah terjadi 5 kali kecelakaan. Umumnya kecelakaan tunggal, seharusnya belok tikungan ini malah lurus,” ujar Ketua RW 16, Dusun Cimara, Desa Cibeureum Sukamantri, Aup (37) dikutip dari Tribun Jabar.

Kecelakaan tersebut menimpa 2 sepeda motor, satu truk, satu mobil boks, dan terakhir menimpa mobil bak terbuka yang menewaskan 8 orang Senin pagi tadi.

“Yang paling parah terjadi hari ini, mobil bak terbuka terbang masuk jurang. 8 meninggal,” katanya.

Kondisi jalan menurut Aup, selain sempit, berbelok-belok banyak tikungan.

“Ramai kendaraan padahal jalannya sempit dan berbelok. Jadi raawan kecelakaan,” ujar Aup.

Baca juga: Bertambah Satu Korban, Total 8 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pikap Masuk Jurang di Ciamis

Warga sangat berharap Pemprov Jabar bisa memperlebar jalan provinsi yang menghubungkan Panjalu/Sukamantri (Ciamis) dengan Cikijing (Majalengka) tersebut.

“Jalan ini, kan, gelap di waktu malam, perlu ada penerangan jalan. Perlu ada rambu-rambu. Serta marka di sisi jalan sebagai penagan kalau terjadi kecelakaan. Kendaraan tidak langsung terjun ke jurang, tetapi terhalang oleh marka penghalang di sisi jalan,” harapnya.

Pelebaran jalan, pemasangan rambu-rambu, PJU serta marka sisi jalan tersebut sangat diperlukan terlebih jalur jalan Sukamantri-Cikijing tersebut makin ramai digunakan sebagai jalur alternatif menuju Tol Cipali dan Bandara Kertajati.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pikap Masuk Jurang 8 Orang Meninggal, Jalur Cikijing-Sukamantri-Panjalu Memang Rawan Kecelakaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com