Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Ternak di Sumbawa Terpapar PMK, Sekda Imbau Masyarakat Tidak Panik

Kompas.com - 08/08/2022, 13:56 WIB
Susi Gustiana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang hewan ternak ruminansia di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tercatat, PMK telah menyerang sekitar 100 hewan ternak di Desa Simu, Kecamatan Maronge, Kabupaten Sumbawa.

Baca juga: Gara-gara Meludah, Seorang Pelajar di Sumbawa Ditebas Pakai Parang

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Hasan Basri bersama Kadis Peternakan Kabupaten Sumbawa dan Kepala Stasiun Karantina Badas, meninjau lokasi penemuan virus PMK di Desa Simu, Sabtu (6/8/2022).

Sekda bersama sejumlah dinas terkait menyosialisasikan upaya penanganan hewan ternak yang tertular PMK kepada para peternak di wilayah itu.

Hasan dan dinas terkait juga menyosialisasikan upaya pencegahan agar ternak yang masih sehat tak tertular virus PMK.

Sekda menjelaskan, ternak yang terpapar PMK mengalami luka melepuh di sekitar mulut, lidah, gusi, dan kulit sekitar kuku. Pada ternak yang mengalami gejala parah akan mengalami kepincangan, kuku terlepas, dan lebih sering berbaring.

Pada ternak potong terjadi penurunan berat badan dan ternak perah mengalami penurunan produksi susu.

Sekda mengimbau masyarakat dan para pemilik hewan ternak agar tidak panik, tetapi tetap waspada.

"PMK ini tidak ditularkan kepada manusia, sehingga daging dan susu tetap aman dikonsumsi. Meski demikian, produk daging dan susu harus tetap diolah dengan sempurna untuk memastikan virus menjadi in-aktif," kata Sekda di Sumbawa, Sabtu.

Hasan menambahkan, untuk mencegah penyebaran PMK meluas, pemkab meminta pembatasan mobilitas hewan.

 

"Agar dilakukan perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, melakukan pengawasan secara intensif terhadap lalu lintas hewan, serta rutin melakukan surveilans. Adapun untuk hewan yang sudah terinfeksi, hewan baru sembuh dan kontak dengan agen PMK agar segera diupayakan pemotongan," katanya.

Para peternak juga diminta rutin membersihkan area kandang dan peralatan yang terpapar hewan terinfeksi PMK.

Sementara itu, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Junaidi mengatakan, ternak yang terpapar PMK di desa itu awalnya terdeteksi pada 26 Juli 2022.

Baca juga: Minta Pemkab Sumbawa Beli Lahan Sirkuit MXGP Samota, Gubernur NTB: Saya Sudah Bilang Bupati

Lalu, petugas mengambil sampel ternak yang diduga terpapar dan diperiksa di laboratorium di Denpasar.

"Awalnya delapan sampel kemudian muncul lagi lima sampel, semuanya dikirim ke Laboratorium Denpasar. Dari 13 sampel itu, delapan positif dan lima negatif," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com