BIMA, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bima, menduga Kantor Desa Rada di Kecamatan Bolo, sengaja dibakar pada hari pelantikan kades terpilih, Rabu (3/8/2022) subuh.
Dugaan itu menyusul tak ada temuan mencurigakan terkait sumber percikan api, mulai dari korsleting hingga barang lain yang meledak.
Baca juga: Kantor Desa Rada di Bima Terbakar pada Hari Pelantikan Kades, Polisi Usut Penyebabnya
"Kita lihat dari kelistrikan dan segala macam tidak ada yang menjadi sumber apinya. Makanya dugaan sementara itu dibakar," kata Kepala Dinas Damkar Bima, Ishaka saat dikonfirmasi, Kamis (4/7/2022).
Ishaka mengatakan, dugaan bangunan ini sengaja dibakar juga diperkuat oleh keterangan Sekretaris Desa Rada, Johan Bahtiar.
Untuk itu, lanjut dia, setelah proses pemadaman dilakukan kini giliran polisi yang akan menyelidiki dan mengungkap sumber api tersebut.
"Itu dugaan sementara kita, nanti yang akan memastikan Tim Inafis," ujarnya.
Ishaka menegaskan, kebakaran itu tidak saja menghanguskan seluruh bangunan kantor Desa Rada. Kobaran api yang begitu cepat menjalar juga membakar sebuah komputer dan satu lemari berisi dokumen penting milik pemerintah desa.
Ishaka menduga, kerugian akibat kebakaran itu mencapai Rp 300 juta.
"1 unit komputer dan 1 lemari berisi surat- surat penting dan seluruh isi kantor hangus. Kerugiannya lebih kurang Rp300 juta," ungkap Ishaka.
Sementara itu, Kapolsek Bolo AKP Hanafi yang berusaha dikonfirmasi belum memberikan jawaban.
Sebelumnya, Kantor Desa Rada terbakar di hari pelantikan Kepala Desa (Kades) terpilih, pada Rabu (3/8/2022) pukul 05.10 Wita.
Baca juga: Pria di Bima Perkosa Mertua, Korban Berusia 65 Tahun, Aksi Dipergoki Anak Pelaku
Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah fasilitas dan dokumen penting milik pemerintah desa ludes terbakar.
Polisi kini melakukan olah TKP untuk mengetahui pasti pemicu kebakaran tersebut, apakah akibat konsleting listrik atau sengaja dibakar oleh kelompok tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.