Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Miliki Ribuan Spot WiFi Gratis, Madiun Dikukuhkan sebagai Desa Sensor Mandiri Pertama di Indonesia

Kompas.com - 03/08/2022, 18:30 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia mengukuhkan Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) sebagai daerah pertama di Indonesia yang memiliki Desa Sensor Mandiri dan Sahabat Sensor Mandiri, Rabu (3/8/2022).

Ketua LSF Indonesia Rommy Fibri Hardiyanto menyatakan, salah satu alasannya memilih Kota Madiun sebagai daerah pertama memiliki Desa Sensor Mandiri adalah inovasi Wali Kota (Walkot) Madiun Maidi yang memberikan fasilitas akses ribuan WiFi gratis bagi warganya.  

“Wali kotanya visioner, memiliki visi yang maju dan modern. Hal itu dibuktikan pada setiap pos kampling di seluruh wilayah Kota Madiun bisa memiliki akses WiFi gratis yang cukup dan bagus,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dietrima Kompas.com, Rabu.

Rommy menilai, hal tersebut bagus karena masyarakat akan lebih gampang menonton film dengan mengakses WiFi gratis.

Selain itu, inovasi Wali Kota Madiun yang menyediakan jaringan WiFi gratis di ribuan titik dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Baca juga: Optimalkan Pendidikan Anak, Pemkot Madiun Cegah Pernikahan Dini hingga Perangi Stunting

Untuk itu, dia mengimbau setiap daerah untuk membekali masyarakat mengenai tontonan atau tayangan yang sesuai umur.

Rommy juga mengatakan, LSF memiliki gerakan budaya sensor mandiri dengan cara melakukan literasi dan memberi informasi kepada masyarakat agar dapat memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Salah satunya mencoba dengan membentuk desa sensor mandiri yang berfokus pada satu desa. Wilayah ini akan menjadi contoh bagi desa yang lain bahwa masyarakatnya melek dan mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memiliah tontonan.

“Dengan begitu, saat menonton, baik dirinya dan keluarganya, bisa mengerti tontonan yang baik dan bagus seperti apa,” jelasnya.

Rommy menambahkan, sebelum menunjuk Kota Madiun masuk dalam program Desa Mandiri Sensor, pihaknya mendapatkan informasi pada awal 2021 bahwa Kota Madiun sudah berubah, bahkan perkembangannnya lebih pesat dan berbudaya.

Baca juga: Saat Perwakilan Negara Rumania Kepincut dengan Porang, Tawarkan Kerja Sama dengan Pemkot Madiun

“Setelah saya datang beberapa kali di Kota Madiun memang ada perubahan mulai dari jalan dibenahi dan kondisi lingkungan yang bersih, hangat, dan ramah untuk pendatang,” tuturnya.

Budayakan sensor mandiri

Sementara itu, Wali Kota Maidi menuturkan, hadirnya program Desa Sensor Mandiri di Kota Madiun membuat masyarakat bisa menyaring film dan berita seperti apa yang layak untuk dikonsumsi.

“Adanya pelatihan ini akhirnya orang akan jadi pandai, sehat, dan tahu cara menyensor tontonan seccara mandiri. Jadi tidak usah nunggu sensor dari pusat tapi di warga di daerah juga bisa,” katanya.

Maidi mengatakan, program Desa Sensor Mandiri juga bertujuan membangun kesadaran kolektif masyarakat agar secara mandiri dapat memilah dan memilih tontonan sesuai dengan penggolongan usia.

Baca juga: Green Leadership Nirwasita Tantra Jadi Penghargaan Ke-114 Madiun Selama Dipimpin Walkot Maidi

Untuk itulah, LSF Indonesia menggencarkan program Budaya Sensor Mandiri (BSM).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com